Februari lalu, usiaku genap 18 tahun. Masa kecilku habiskan di salah satu desa, perbatasan kabupaten Lamongan dan Bojonegoro -- Jawa Timur. Yang membuatku selalu bersyukur adalah, meski tempat tinggalku terkesan 'pelosok' aku masih beruntung karena orangtuaku sangat perhatian dan sadar, bahwa kami (aku dan adikku) tidak boleh berkutat dalam lingkup ini saja.
Oleh karena itu, selain sesekali pergi ke Surabaya atau kota besar lain. Aku juga terfasilitasi secara edukasi karena orangtuaku memastikan aku punya bahan bacaan (entah dongeng ataupun jenis lainnya).
Hubungannya dengan Es Krim Campina apa?
Nah, hingga saat ini salah satu buku favoritku adalah buku yang diterbitkan oleh Campina (kisaran tahun 2007). Yang berisi informasi sejarah yang disertai visual gambar yang sangat menarik. Yah meski aku lupa dengan judulnya ^,^ informasi di dalamnya masih saja terngiang di kepalaku.
Seperti Sejarah Celana Tebal (Jins) dengan visual orang/pekerja tambang yang celananya 'tersangkut' di ujung pengait alat berat yang tinggi (sepertinya dia akan jatuh, namun berkat celananya tersebut, ia aman).
Atau juga visual gambar tentang Sepeda, yang awalnya memiliki roda depan yang lebih besar daripada roda belakangnya.
Bukan Cuma Profit Material
Bagiku, menjadi ataupun mencari suatu manfaat dari barang yang aku gunakan maupun aku konsumsi adalah salah satu hal penting dalam menentukan pilihanku untuk suatu produk.
Kemanfaatan yang aku dapat --selain rasa es krim yang enak tentunya. Adalah buku informatif dan sangat menarik. Yang jika kita telisik lebih jauh lagi, hal ini dapat membantu angka Gembar Membaca Indonesia meningkat (Indonesia posisi 2 dari bawah dalam survei Minat Baca -artikel tahun 2016)
Sebab anak disuguhi buku yang menarik sejak dini. Aku yakin hal ini dapat menarik minat anak. Siklus simbiosis mutualisme seperti ini patut dimiliki oleh semua pelaku usaha di Indonesia.
Campina Tumbuh, Berkembang Bersama Indonesia