Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Bersetubuh dengan Subuh

Diperbarui: 1 Juli 2017   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Biarlah subuh terus menyeringai,

Menghantam lebur petang dan siang,

Subuh di malam hari,

Subuh di siang hari,

Selalu kutengok dunia kala fajar mengahajar,

Sendiri ditelan sunyi seperti bebas mengudara diri,

Tak ada siapa-siapa, orang-orang dimakan lelap dalam tidur dan mimpi.

Subuh menerbangkan diri ini,

Sejuk udaranya tak kalah dengan langit yang tinggi,

Menjulang pandang lewat lamunan,

Kupanjangkan waktumu walau dalam kenang pun lamunan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline