Lihat ke Halaman Asli

Jauh

Diperbarui: 31 Januari 2017   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sunyi berbunyi sepi menepi,

Lara dimakan bara, sendiri ditelan hari.

Kubertanya, dia pun kembali bertanya

Harap kejujuran terlontar dari bibirnya,

Ajaib, bibirnya kecil tapi mencibir,

Hatiku semakin terselir.

Saat kelam jadi temaram, beranjak meremang

Kukirim sajak syahdu tapi tak merdu,

Kala malam berganti pagi, ketika jiwa dielus mudanya mentari

Dalam sajak abadi, tersampaikan pesan untuknya setiap hari.

Ketika rasa berat menyapa,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline