Lihat ke Halaman Asli

Oh, Engkau

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Belajar memahamimu, aku

tiba-tiba menjadi laki-laki paling tolol, engkau rumit seperti angin

yang dikirim Mikail: kurasakan namun selalu tak terjangkau. Aku

mengimani keagunganmu, sebagaimana ranting yang merunduk ketika angin

bertiup. Engkau yang tidak bisa ditaklukkan oleh waktu, tak terjamah

oleh cengkraman musim. Aku tidak gugup melihatmu, karena engkau

diciptakan Tuhan begitu puitis, tapi aku gugup karena sekuntum senyummu

yang semilir angin mempecundangi pori-pori mimpiku di tengah tidurku

yang paling magis.

Aku mengamini keanggunanmu, sebagaimana panas yang menyingkir

ketika datang gelap. Engkau yang tak tergapai oleh nalar, tak

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline