Lihat ke Halaman Asli

Avizena Zen

Penulis buku, Blogger, Penulis konten, dan Penerjemah bahasa Inggris

Merayakan Hari Pahlawan Tidak Harus dengan Cara Memakai Baju Pahlawan

Diperbarui: 9 November 2023   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: PNG Tree

Belasan ibu mengerubungi satu ruangan. Mereka memilah baju pahlawan atau baju adat dan dipaskan ke anak-anak. Ya, mereka sedang berada di tempat persewaan baju karena tanggal 10 November, anak-anak diwajibkan memakai baju pahlawan. Bisa juga memakai pakaian nasional (batik atau kebaya) atau kostum berwarna merah-putih.

Semakin mendekati tanggal 10 November, tempat persewaan baju makin ramai. Ada ibu yang memilih untuk sewa baju karena jika membeli kostum terlalu mahal. Atau, tidak sempat belanja baju baru karena pengumuman dari sekolah terlalu mendadak.

Namun benarkah merayakan hari pahlawan harus dengan memakai baju pahlawan?

Mendandani anak TK atau SD memang asyik. Mereka bagaikan cosplay jika memakai kostum tertentu. Apalagi jika mengenakan baju loreng hijau atau seragam warna cokelat. Betapa cantik dan gagahnya.

Nasib yang Kurang Mampu

Tapi bagaimana dengan nasib wali murid yang kurang mampu? Bahkan untuk mengeluarkan uang sebesar 50.000 rupiah untuk menyewa baju pun kesulitan dan harus mengorek-orek celengan receh di rumah.

Akhirnya wali murid tersebut sibuk cari pinjaman baju dengan berkeliling kampung. Jika ada yang mau meminjami maka ia bersyukur. Namun bagaimana jika ia malah diejek karena dianggap kurang mampu untuk membeli atau menyewa baju untuk anaknya?

Cara Merayakan Hari Pahlawan

Sesungguhnya ada cara merayakan hari pahlawan tanpa memakai kostum pahlawan. Biarkan anak memakai baju seragam biasa. Namun mereka merayakan hari pahlawan dan menambah rasa nasionalisme dengan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP).

Para murid juga bisa diajak untuk menonton film tentang para pahlawan. Mereka akan sadar betapa besar perjuangan pahlawan dalam memerdekakan Indonesia. Nasionalisme akan tumbuh di dada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline