Seorang pemuda kurus dengan gigi yang tak biasa menjawab "Dengan bentuk gigiku maka ada rongga yang lebih luas sehingga bagus untuk suaraku." Begitulah jawaban Freddie Mercury ketika dibully mengenai giginya.
Siapa tak kenal vokalis Queen, Freddie Mercury? Meski ia telah meninggal dunia karena AIDS tetapi seluruh dunia masih mengingatnya sebagai vokalis eksentrik. Karya-karyanya tetap abadi walau ia telah tiada. Dan, di hari AIDS sedunia ini, izinkan saya menuliskan review film Bohemian Rhapsody, film biopik mengenai Queen yang ceritanya banyak mengulas tentang sang vokalis.
Review Film Bohemian Rhapsody
Film ini diawali dengan adegan ketika Freddie bekerja di bandara sebagai petugas yang mengambil tas para penumpang. Ia kena bully dan tak menunjukkan reaksi ekstrim.
Freddie suka keluar malam dan mendatangi pub lokal yang menyajikan hiburan berupa band-band indie. Salah satunya adalah Smile. Sayang sekali vokalis Smile keluar lalu Freddie mengajukan diri sebagai pengganti.
Petualangan Freddie sebagai Vokalis
Freddie membawa Smile berubah jadi Queen yang maju dan rekaman sendiri. Dalam film diperlihatkan sesi rekaman zaman dulu yang masih konvensional. Suara-suara tambahan dihasilkan dari koin dan benda lain. Tidak seperti sekarang yang bisa ditambah efek suara.
Personel Queen lain kadang sebal dengan Freddie yang bossy, tetapi mereka yakin bahwa band ini akan sukses. Terlebih ketika sudah merilis lagu "Bohemian Rhapsody".
Label rekaman menolaknya mentah-mentah dan mengecapnya tak akan sukses. Namun Freddie berhasil melobi sebuah radio untuk memutarkan lagu berdurasi panjang tersebut. Hasilnya lagu ini sukses besar.
Freddie yang Hilang Arah