Lihat ke Halaman Asli

Jalan Raya Serang-Jakarta rusak

Diperbarui: 25 Juni 2015   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1330174510687163836

[caption id="attachment_165084" align="alignleft" width="300" caption="Jalan Raya Serang yang rusak di depan Kecamatan Cikupa"][/caption] Entah sampai kapan, jalan Raya Serang-Jakarta yang sering saya lalui setiap hari, dilanda kemacetan dan rusak dimana-mana. Selain membahayakan pengguna jalan yang tidak waspada oleh lubang, juga kerap membuat komponen otomotif seperti ban dan velg, cepat rusak dikarenakan terkena kerikil tajam juga berpotensi terjadi kecelakaan lalu-lintas pada saat musim hujan dan air menggenang, apabila tidak ada sign board bahwa jalan tersebut rusak. Tidak semua pengendara yang melintas ingat bahwa di depan mereka ada lubang menganga, bukan....? Ditambah kemacetan yang sering terjadi di depan Pabrik kopi T..r.b..k.. tiap jam kantor pagi dan sore, semakin membuat kondisi jalan raya ini crowded. Padahal sebagai daerah industri, bisa dihitung berapa banyak truk, trailer dan mobil yang melewatinya setiap hari. Sampai-sampai, di pinggir badan jalan ada banner dari sebuah perusahaan rokok yang menyindir dengan tulisan "Macet lagi, sampai Kapan..."   hahahaha.   Tragis dan ironis, bukan ? [caption id="attachment_165088" align="alignleft" width="300" caption="Macet lagi, sampai kapan.... "]

13301753191257570734

[/caption] Untuk itu sudah seharusnya pihak terkait yang dalam hali ini PU dan Dep. Hub, untuk mengambil tindakan segera, sebelum jatuh korban lebih banyak. Sebagai kota industri dan perdagangan, tentu pemerintah Kabupaten dan kota Tangerang tidak ingin citra ini jelek. Apalagi infrastruktur seperti ini vital sekali untuk menunjang kelancaran transportasi dan aliran barang/jasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline