Lihat ke Halaman Asli

Review Film 172 Days

Diperbarui: 8 Januari 2024   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumhttps://www.popmama.com/ber gambar

Nama Reviewer         : Aesti Budhi Mulatsih

Judul                              : 172 Days

Sutradara                    : Hadrah Daeng Ratu

Tahun                          : 2023

Film yang berjudul 172 Days diambil dari kisah nyata seorang suami dan istri yang menjalani hari pernikahannya hanya 172 hari sebelum sang istri ditinggalkan suaminya, karena meninggal dunia yang disebabkan oleh sakit inveksi paru dan liver. Kisah nyata ini diambil dari cerita yang ditulis oleh istri mendiang Ameer Azzikra yaitu Nadzira Shafa dari karya bukunya yang berjudul 172 Days. Film ini disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu, diperankan oleh Bryan Domani sebagai Ameer Azzikra dan Yasmin Napper sebagai Nadzira Shafa.

Ameer Azzikra digambarkan seorang ustadz sekaligus penceramah yang sering hadir pada acara kajian atau curahan hati di masjid- masjid. Dia juga memiliki pondok pesantren yang bernama Pondok Pesantren Az Zikra yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

Film ini mengisahkan bahwa dulunya Nadzira merupakan seorang yang jauh dari ketaatan agama Islam, karena terpengaruh oleh temannya yang bernama Niki (Amara Sophie), di mana saat mereka masih sekolah bisa dikatakan sebagai anak yang nakal, suka memakai pakaian yang seksi dan keluar malam untuk pergi ke klub malam guna membahagiakan pikiran mereka. Hingga suatu hari Nadzira memutuskan untuk berubah menjadi lebih baik dan rutin mengikuti pengajian hingga dirinya memilih untuk berhijab yang membuat Ummi Zira (Cindy Fatika Sari), Kak Bella (Adhitya Putri), dan Aa Herman (Ridwan Ghany) merasa senang sekali melihat perubahan dari Nadzira. Hingga suatu saat Nadzira menghadiri zikir akbar yang diisi oleh Ameer Azzikra di pondok pesantren Az Zikra, itulah awal mula mereka bertemu hingga Ameer menikahi Nadzira.

Menurut saya film ini sangat menyentuh hati, emosional yang ditimbulkan dari para pemain dapat tersampaikan. Dengan melibatkan banyak para pemeran pembantu menambah suasana seperti nyata (asli) dalam situasi tertentu, seperti pada saat acara pernikahan Ameer dan Nadzira yang di mana banyaknya pemeran pembantu yang terlibat, saat pengisian acara zikir akbar dan pada saat shalat berjamaah di masjid. Para pemain juga membawakan peran masing-masing dengan penuh pendalaman.

Namun menurut saya, ada hal yang tidak mengenakkan, karena mengingat bahwa pemain utama yang memerankan Ameer dan Nadzira bukanlah pasangan suami istri (Bryan Domani dan Yasmin Napper). Sehingga timbul pro dan kontra bahwa menurut saya berlebihan dalam memerankan adegan tertentu, seperti pada saat mencium tangan maupun tidur bersama diranjang itu terkesan terlalu berlebihan mengingat mereka bukan pasangan suami istri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline