Lihat ke Halaman Asli

Pembelajaran Bahasa Indonesia di Tengah Pandemi Covid - 19

Diperbarui: 11 Desember 2020   00:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi covid - 19 yang sedang maraknya di berbagai negara terlebih di Indonesia. Pandemi ini pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada tahun 2019. Virus ini memakan korban hingga ratusan orang meninggal bahkan puluhan ribu orang terinfeksi, virus ini sangat mudah menyebar. Ada isu yang mengatakan bahwa sumber kemunculan virus ini, mulai dari makanan hingga hewan -- hewan unggas. Hal ini terjadi karena belum jelasnya informasi dari munculnya virus itu. Pada awal tahun 2020, munculnya wabah covid 19 di Indonesia dengan adanya warga negara indonesia (WNI) yang terpapar virus tersebut, bahkan semakin banyak yang terpapar virus covid 19. Pemerintah membuat kebijakan dengan menerapkan "stay at home" agar tidak banyak yang terkena virus ini. Virus ini mudah sekali tertular, misalnya dengan kontak fisik.

Pemerintah juga membuat kebijakan social distancing atau pembatasan sosial, dimana semua kehiatan yang melibatkan keramaian orang banyak dihindari maupun dihentikan agar tidak menyebabkan penularan virus sampai ditemukannya vaksin. Banyak hal yang menjadi imbas covid - 19, salah satunya kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar salah satunya dilakukan daring (dari jaringan). Semua pelajaran dikirim melalui online begitu juga dengan ujian yang dibantu dengan alat teknologi seperti handphone ataupun laptop.

Kegiatan belajar secara daring tidak hanya materi saja yang dikirim tetapi video -- video juga, untuk menjelaskan pembahasan materi pembelajaran. Walaupun dilakukan dengan video pembelajaran, tidak semua memperoleh hasil yang memuaskan.

Dengan dilakukannya kegiatan daring, banyak siswa bahkan mahasiswa yang mengeluh dikarenakan jaringan internet yang tidak baik dan kesulitan ketika belajar online, apalagi ketika melakukan zoom. Karena jaringan yang kurang bagus, terkadang ketika dosen sedang menjelaskan materi, terputus -- putus sehingga membuat siswa ataupun mahasiswa sulit memahaminya. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi dalam mengatasi dan meminimilisir hal ini. Misalnya salah satu solusi yang ditawarkan pemerintah dengan siaran pendidikan, sebagai saluran nasional Indonesia digunakan untuk membantu pendidikan terutama bagi siswa yang tidak memiliki handphone.

Salah satu pengalaman mahasiswa STT HKBP Pematang siantar, yang sempat mengikuti kegiatan perkuliahan dengan tatap muka. Berbeda dengan mahasiswa pada umumnya yang melakukan perkuliahan secara online. Seiring berjalannya waktu mahasiswa STT pun memulai perkuliahan secara daring, dikarena covid yang semakin marak. Hal ini membuat mahasiswa harus lebih berusaha memahami pelajaran yang di paparkan melalui zoom ataupun media lainnya.

Banyak mahasiswa yang bingung dalam mengikuti pembelajaran secara daring. Dimana mahasiswa dituntut untuk memahami penjelasan dosen. Banyak juga mahasiswa yang mengeluh dengan sistem ini, karena mahasiswa dituntut untuk mengerjakan tugas -- tugas yang bahkan belum memahami maksud dari tugas itu, dan begitu banyaknya tugas yang diberikan. Sehingga mahasiswa beranggapan "yang penting selesai", padahal tidak memahami apa yang dikerjakan.

Seperti matakuliah Bahasa Indonesia, dengan daring sangat sulit untuk memahami pembelajaran ini. Sistem yang dilakukan juga dengan membagi kemlompok dan melakukan presentasi melalui whatsapp grup. Ada beberapa kemungkinan yang terjadi, misalnya ketika tim penyaji memprentasikan hasil diskusi mereka, akan ada mahasiswa yang mengabaikan presentasi dengan alasan, kurang menarik ataupun membosankan. Ada juga beberapa yang memperhatikan, bahkan ada yang sama sekali tidak membaca materi yang dikirim oleh tim penyaji. Sehingga banyak yang tidak memahami pembelajaran tersebut.

Pelajar di indonesia berharap agar virus ini cepat berlalu, agar dapat melakukan kegiatan belajar secara tatap muka. Dan berharap agar pemerintah lebih memperhatikan lagi beberapa kendala yang dialami secara daring, misalnya dengan menyalurkan kuota secara merata, sehingga dapat membantu pelajar yang membutuhkan. Tidak hanya pelajar saja yang berharap, tetapi seluruh masyarakat berharap agar ini cepat berlalu sehingga dapat melakukan aktifitas tanpa ada ketakutan -- ketakutan akan terpapapar virus.

Ada beberapa berita yang mengatakan bahwa vaksin covid sudah ditemukan. Tetapi menteri koordinator bidang kemaritiman dan investasi menyatakan bahwa pemberian vaksin ditunda untuk sementara waktu, dengan alasan -- alasan tertentu. Karena itu marilah kita untuk lebih berusaha lagi untuk memahami materi -- materi yang sudah diberikan dan lebih banyak bertanya lagi jika belum memahami. Semoga covid cepat berlalu. Salam sehat, tetap semangat dan tetap menjaga kesehatan.

Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline