Lihat ke Halaman Asli

Kabaena

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Takdir telah menempatkanku di pulau Kabaena
Ditengah rimbunan jambu dan pohon aren
Digenangi petak arus sungai Lakambula
Dingin dan bening nuansa kerinduan

Kabaena yang teduh berangin
Dengan romantikasih anggun pribuminya
perempuan perempuan berjantung rembulan
menjadikan kenangan tercurah istimewa

Kabaena gunungnya tinggi menjulang
Dikelilingi aroma biru laut tenang
putra putranya berkalung embun
menghulur keakraban dibalik senyum

Bias eksotik cahaya mentari pagi
terseyum ranum diatap langit Kabaena
Menjadi lukisan indah dilekuk cakrawala
Menumbuhkan keceriaan nelayan dan para petani

Suara alam Kabaena terdengar merdu
Dari kicau burung, gemercik air sungai
Notasi dedaunan, lirih angin sepoi
mendewasakan rasa kesyukuran pada ILAHI

Mekarlah terus kembang Kabaena
Jaga kembangnya dari kumbang jalanan
Kumbang kumbang nakal pertambangan
Wujudkan Kabaena sebagai pulau nirwana




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline