Lihat ke Halaman Asli

Info Positif Negeri

Tetap berpikir positif

Kapolri Soroti Ancaman Misinformasi dan Disinformasi pada Pilkada 2024

Diperbarui: 8 November 2024   15:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Divisi Humas Polri

Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., mengungkapkan bahwa misinformasi dan disinformasi menjadi ancaman terbesar dalam menghadapi Pilkada 2024. Kapolri menyatakan bahwa potensi kerawanan yang berkembang di media sosial harus menjadi perhatian serius. Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (7/11), Kapolri mengungkapkan tingginya aktivitas di media sosial dengan 33 miliar interaksi, di mana 38% di antaranya bernada positif, 23% netral, dan 29% bernada negatif.

Kapolri juga menyoroti bahwa salah satu ancaman paling berbahaya dalam Pilkada tahun ini adalah penyebaran berita hoax. Ia menekankan bahwa tidak semua masyarakat memiliki kemampuan untuk membedakan informasi yang benar dan yang hoax. "Saat ini salah satu ancaman tertinggi adalah adanya misinformasi dan disinformasi terkait penyebaran berita hoax. Hal ini perlu diantisipasi karena tidak semua masyarakat bisa membedakan apakah informasi tersebut hoax atau benar," ujar Kapolri.

Dengan situasi ini, Kapolri berharap masyarakat lebih kritis dalam menyaring informasi yang tersebar di media sosial. Antisipasi yang tepat terhadap penyebaran hoax dinilai penting untuk menjaga kondusivitas dalam pelaksanaan Pilkada 

2024.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline