Syafar.. Aku memanggilku
Seperti biasa menatap senyum
Mentari yg tak pernah senyum
Aku menjulukinya senyum mentari
Ketika ia muncul di pagi
Lalu kuseduhinya dalam kopi
Aku tau panasnya di pagi
Tak ada beda panasnya di siang
Tapi entah mengapa
Ia seperti kalem ketika pagi
Sehingga aku mengira ia sedang senyum