Lihat ke Halaman Asli

Ladislaus Sengkoen

Pengusaha muda

Gelandangan Cinta

Diperbarui: 28 Juni 2020   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Camera Oppo f11 pro

Anda adalah pijar inspirasi di kepalaku
Anda melempar pena di tanganku
Meminta saya menulis tentang cinta yang berteduh di beranda hidupmu.

Memangnya cinta adalah gelandangan tanpa nama?
Apakah cinta telah manjadi tenda untuk
meminjamkan naungannya?

Hujan dan kemarau menjulur tanpa isyarat di balik hembusan angin senja
Embun pagi luruh dari retaknya langit
Engkau menjulurkan lidah tanpa tanya

Cinta pecah di titian lintasan
Ada desah dan gelora di dada para kelana
Damai terkulum di moncong egoisme
Tetapi sepotong harapan luruh di hati para pencari.

Di sini, semilir senja menjadi biru
Rindu menjadi mercusuar benderang  
Cinta menjadi prasasti segala musim.

* Pontianak, 28 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline