Bila kita meninjau sejarah kerajaan di Indonesia di masa dahulu sekitar abad 10 - 18 masehi, tentunya kebanyakan kerajaan pada jaman dahulu tempatnya sangat dekat dengan pantai. Karena Pantai pada saat itu tempat berlabuhnya para kapal dari luar pulau dan benua. Karena kecenderungan pada saat jaman itu adalah perdagangan internasional yaitu dengan menggunakan kapal besar untuk tiba pada suatu wilayah negara dan pulau. Dahulu pantai merupakan tempat interaksi antar suku, pulau bahkan antar benua. Keberadaan pantai sangatlah penting bagi para pemerintah di kerajaan. Selain tempat perdagangan, pantai juga merupakan tempat bertukarnya informasi mengenai keadaan dunia dan politik antar kerajaan dan negara. Maka dari itu, banyak cerita pada jaman dahulu yang kota terbesarnya suatu kerajaan atau negara pada jaman itu tempatnya di dekat pantai.
Pada jaman dahulu, kota-kota pelabuhan besar seperti India (Calicut dan Chennai), Alexandria (Mesir), Teluk Persia, Malaka (Asia Tenggara), Venesia (Italia), dan Guangzhou (Tiongkok) menjadi pusat perdagangan internasional. Pedagang dari berbagai belahan dunia bertemu di pelabuhan untuk bertukar barang, informasi, pengetahuan dan budaya. Komoditas yang penting pada jaman dahulu itu rempah - rempah, sutra, kain wol, kerajinan tanah liat, emas dan perak. Sehingga pada jaman dahulu ada jalur khusus perkapalan untuk mengirim komoditas yang dibutuhkan. Pertama, Jalur Rempah adalah jaringan perdagangan internasional yang berfokus pada komoditas berharga seperti rempah-rempah (cengkeh, pala, lada, kayu manis, kapulaga), yang sangat diminati oleh dunia Barat. Rempah-rempah ini sebagian besar berasal dari Asia Tenggara, khususnya Kepulauan Maluku (Indonesia), yang dikenal sebagai "The Spice Islands" atau "Kepulauan Rempah". Berikut rutenya yaitu Asia Tenggara ke India, India ke Timur Tengah, Timur Tengah ke Eropa, Eropa ke Dunia Baru.
Kedua, Jalur Sutra Maritim adalah rute perdagangan laut yang menjadi bagian dari Jalur Sutra, jaringan perdagangan darat dan laut yang menghubungkan Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. Fokus utama jalur ini adalah transportasi sutra dari Tiongkok, meskipun berbagai komoditas lain seperti keramik, teh, rempah-rempah, dan perhiasan juga diperdagangkan. Berikut rutenya yaitu Tiongkok ke Asia Tenggara, Asia Tenggara ke India, India ke Timur Tengah dan Afrika Timur, Timur Tengah ke Eropa. Jalur Rempah dan Jalur Sutra Maritim adalah bukti nyata bagaimana perdagangan memainkan peran vital dalam membentuk sejarah dunia. Jalur-jalur ini tidak hanya menggerakkan ekonomi global, tetapi juga menciptakan interaksi lintas budaya yang membangun fondasi peradaban modern. Wilayah Pantai merupakan wilayah super penting pada jaman dahulu. Untuk itu, Wilayah pantai tentunya mengambil andil penting dalam rekam jejak sejarah masa lalu.
Namun, pada era sekarang kok wilayah pantai mengalami pergerseran fungsi yang sangat drastis. memang dunia ini sungguh unik dan susah ditebak. Pantai pada era sekarang menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan. Pantai sekarang ini banyak menjadi tempat wisata menarik. Tapi selain itu, pantai juga masih menjadi tempat pelapuhan kapal dan perdagangan internasional (Ekspor dan impor). Tapi fungsi penting pantai sekarang bahwa pantai menjadi tempat liburan favorit bagi para warga sekitar. Karena pantai memiliki banyak pemandangan dan wahana menarik seperti sunset, Ombak pantai, berjemur di tepi pantai dan selancar. Pantai juga sangat mudah dijangkau tempatnya daripada wisata di pegunungan. Dan sekarang ini akses jalan menuju pantai sudah bagus dan mudah dijangkau. Untuk itu, tidak ada alasan lagi untuk tidak pergi ke pantai dong. Yuk ke pantai.
Berikut Wisata Pantai yang menarik yaitu Pantai Pink (Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur), Pantai Kelingking (Nusa Penida, Bali), Pantai Pulau Merah (Banyuwangi, Jatim), Pantai Gili Trawangan (Lombok, Nusa Tenggara Barat), Pantai Karimunjawa (Jawa Tengah), Pantai Parangtritis (Yogyakarta) dan masih banyak lagi.
ADA WAKTUNYA BEKERJA, ADA WAKTUNYA LIBURAN :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H