Peningkatan persaingan bidang industri manufaktur di Indonesia pada pasar global selaras dengan ekspektasi tinggi oleh pelanggan terhadap produk yang ada dipasaran, membuat perusahaan berlomba - lomba menghasilkan produk terbaik berstandar Internasional. Sejalan dengan itu, output yang diproduksi merupakan parameter utama kepuasan konsumen setelah membeli sampai dengan menggunakan produknya, dikarenakan produk yang memiliki kualitas baik adalah yang dapat memenuhi kepuasan dan mencapai harapan dari konsumennya. Maka dari itu menjaga kualitas produk merupakan hal yang penting bagi perusahaan.
Akan tetapi dalam hal produksi tidak pernah lepas dengan yang namanya kecacatan produk atau defect, yang mana produk defect adalah produk yang tidak sesuai dengan standar perusahaan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan produk defect, dan faktor yang paling utama dan hampir tidak dapat dihindari adalah faktor human error.
Maka dari itu, Ady Perdana Putra yang merupakan Mahasiswa Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dengan Ibu Siti Muhimatul Khiroh, ST., MT. sebagai Dosen Pembimbing melakukan riset penelitian di PT. Romi Violeta dibagian Quality Control pada produk Enzo Bar Cabinet guna meminimalisir kecacatan produk yang terjadi.
PT. Romi Violeta adalah salah satu perusahaan furniture terbesar di Indonesia dengan spesialisasi pembuatan kayu dan rotan. Perusahaan ini bersifat "job order" yang dimana jumlah produksi tergantung pada permintaan atau pesanan dari klien. Klien PT. Romi Violeta didominasi oleh klien mancanegara dengan Amerika yang menjadi tujuan ekspor terbesar.
Riset dilakukan dengan Metode Statistical Proses Control (SPC) dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dengan tujuan mengetahui faktor penyebab kecacatan, dan memberikan rekomendasi perbaikan kepada perusahaan terutama devisi Quality Control guna mengurangi kecacatan dalam proses produksi. Serta melakukan wawancara dan pengamatan langsung pada proses produksi produk Enzo Bar Cabinet selama 3 bulan seringkali ditemukan cacat atribut seperti cacat color variation, door operation, rough finish dan marble. Yang seluruhnya berpengaruh pada fungsi dan estetika produk Enzo Bar Cabinet.
Hasil dari riset yang dilakukan yaitu jenis kecacatan tertinggi atau yang paling sering terjadi adalah cacat rough finish, dengan faktor penyebabnya ialah faktor manusia berupa kurangnya ketelitian dalam mengamplas, dari faktor lingkungan yakni objek yang selalu terkena debu dari lingkungan produksi, faktor metode yaitu operator yang tergesa -- gesa dalam pengamplasan sehingga hasil pengamplasan tidak maksimal dan dari faktor material yaitu kertas amplas yang sudah tidak layak juga berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan. Dan rekomendasi perbaikan selama melakukan riset ialah mengisolasi produk dan menutupnya sebelum proses pengecatan, serta memastikan setiap bagian produk bersih dari debu pengecatan, perlu adanya pengawas untuk operator pengamplasan agar bekerja lebih maksimal, meminta bantuan operator lain dan memastikan operator cukup istirahat agar tidak kelelahan, menyiapkan stok kertas amplas ditempat pengamplasan serta memastikan kertas amplas masih layak.
Diakhir Putra menambahkan saran untuk perusahaan agar meningkatkan kualitas skill operator produksi dengan memberikan pelatihan tambahan agar lebih memahami SOP yang ada, dan juga memberikan reward kepada operator yang memiliki produktivitas terbaik, agar semua operator termotivasi sehingga produktivitas dan efektifitas produksi meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H