Lihat ke Halaman Asli

Kentut

Diperbarui: 18 Februari 2018   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi itu suasana cerah menyinari pesantren kami, para santri berbondong-bondong memasuki kelas untuk mengikuti pelajaran. kami kelas 3 pun juga berbondong rapi memasuki kelas bahasa arab.

tet..tet..tet..

(bel masuk kelas berbunyi)

Ust. Zubaidi: Assalamualaikum... (memasuki kelas dengan gagah dan masih fresh)

Santri : walaikum salam.. (sebagian saja yg menjawab)

pelajaran berlangsung, ust. zubaidi dengan semangat 45 menerangkan makna kisah dalam buku al-'arobiyah lin nasi'in (kyaknya begitu tulisannya) kepada kami santri. namun semangat ngajar beliau tidak bersambut, di pojokan kelas segerombolan santri sedang bergurau, dan...

Pesss....(*bunyi kentut)

pelaku langsung tersenyum kecil sambil mengibas-ngibaskan udara kentutnya.

hem..sapa yang kentut?? *celetuk seorang santri sambil menutup hidungnya dengan buku tulis

dari seorang kemudian menjadi semua orang dalam kelas yang mencium kentut busuk tersebut, kelaspun jadi riuh tak terkontrol, mata-mata tajam santri menyisir wajah satu persatu santri, penasaran dengan siapa pelakunya. Dan Ust. zubed (begitu santri memanggilnya) juga menciumnya..

Ust. zubaidi: hem..hem..siapa yang kentut?? bau sekali,,dosa kalian,,dosa kalian... (sambil menutup hidung, kemudian beliau keluar kelas)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline