Lihat ke Halaman Asli

PMM UMM Bantu Promosikan Hasil Kerajinan Anyaman Rotan untuk Lestarikan Budaya

Diperbarui: 29 Agustus 2021   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses menganyam rotan/dokpri

Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa ( PMM )  Kelompok 77 Universitas Muhammadiyah Malang ( UMM) dengan DPL Ibu I'anatut Thoifah, M.Pd.I mengawali kegiatan PMM dengan Belajar keterampilan dalam mengayam rotan untuk dijadikan tas. Mengayam menggunakan bahan baku rotan merupakan salah satu tradisi dari masyarakat Dayak Kalimantan selatan khususnya bagi para Wanita yang telah berlangsung secara turun-temurun. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa ( 24/08/2021)

Kerajinan anyaman rotan umumnya menggunakan bagian batang rotan. Rotan merupakan tumbuhan hasil hutan yang bernilai ekonomis bagi masyarakat Kalimantan Selatan, bentuknya memanjang dan bulat. Untuk membuat kerajian, harus melewati beberapa proses, salah satunya adalah batang rotan harus diraut setipis mungkin agar terciptanya warna dan motif yang indah. Hasil kerajinan rotan biasanya di olah menjadi tas, tikar, butah , lampit dll.

Tas anyaman rotan/dokpri

"Sebagai masyarakat Dayak sudah seharusnya kami melestarikan kebiasaan mengayam rotan yang saat ini hampir musnah ditelan zaman, karena saat ini telah jarang generasi muda yang mau belajar mengayam rotan" ujar Fujah anggota PMM 77 UMM

Hasil kerajinan ini akan kami promosikan melalui digital marketing social media, agar orang-orang dapat mengenal lebih luas hasil produk lokal yang tidak kalah jauh dari produk luar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline