Bicara soal kampanye Anies - Sandy soal Perumahan Bagi Rakyat, dimana Rusunawa (Rumah Susun Hak Sewa) dianggap tidak manusiawi, karena seumur - umur rumah tersebut tidak akan pernah dimiliki oleh rakyat miskin, maka Anies - Sandy merencanakan untuk Membangun Rusunami (Rumah Susun Hak Milik) Tanpa Uang Muka, sehingga Rakyat Miskin bisa punya rumah sendiri.
Dari hasil debat Jum'at malam, 10 Februari 2017, ternyata semua itu cuma akal - akalan belaka, karena dalam praktek mustahil untuk dilaksanakan.
Penjelasan Anies sebagai berikut:
1. Rusunami dengan luas 40 m2, harga pokoknya Rp. 300 juta.
2. Bila Uang Muka 10% atau Rp.30 juta, bisa dicicil selama 6 bulan, yaitu Rp. 5 juta/bulan.
3. Sisa harga rumah Rp. 270 juta, bila dicicil selama 15 tahun tanpa bunga (bunga Bank disubsidi oleh Pemda DKI), maka rakyat akan bayar Rp. 1,5 juta/ bulan.
Lha saat ini saja dengan penghasilan Rp. 3 - 4 juta/ bulan, untuk bayar sewa Rp. 140 ribu/ bulan sudah banyak yang tidak sanggup bayar, dengan alasan: selain bayar sewa, mereka juga masih harus bayar listrik dan air, apalagi disuruh bayar Rp. 1,5 juta/ bulan + bayar listrik & air.
Bisa langsung bangkrut mereka itu.
Terus soal Tanpa Uang Muka, ternyata cuma bohong - bohongan belaka.
Bagaimana mungkin mereka diminta menabung Rp. 5 juta/bulan selama 6 bulan, kalau penghasilan mereka cuma Rp. 3 - 4 juta/ bulan.
Jadi betul orang bilang kalau Anies - Sandy lebih banyak berteori, tapi ngambang, karena tidak bisa dilaksanakan.
Kasihan rakyat yang sudah terlanjur percaya, karena mustahil Anies - Sandy sanggup melaksanakan janjinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H