Gadget seakan menjadi barang terpenting dalam hidup saya sekarang ini. Dahulu, ketika pertama kali gadget keluar, rasanya tak berpengaruh dalam roda kehidupan sehari-hari, pasalnya hanya digunakan sebagai sarana komunikasi dimana saja dan kapan saja. Jujur saja, pertama kali saya pegang gadget sekitar tahun 2003 itu pun masih dalam taraf sekedar punya.
Namun dinamika kehidupan manusia terus berjalan, berubah mengikuti zaman. Semakin kemari, zaman berkembang semakin keras, menuntut kehidupan manusia yang mobilitas. Dimana saja, kapan saja, harus siap, harus tanggap. Lengah sedikit, kita akan menjadi korban manusia-manusia yang tergerus oleh cepatnya perubahan zaman. Mungkin oleh alasan itulah saya menganggap gadget sebagai sesuatu solusi hingga akhirnya gadget tak pernah ketinggalan dari tas saya lengkap dengan aksesorisnya.
Sebelumnya, sekelumit kehidupan saya yang menuntun kehidupan untuk ‘kecanduan’ gadget. Secara kebetulan, profesi utama saya sebagai online marketing. Untuk mendukung pekerjaan, saya membutuhkan beberapa aplikasi yang menunjang mobilitas marketing saya, karena lewat sedikit maka akan melayang ke tetangga sebelah. Mulai dari fitur chatting, sosial media, hingga berbalas email. Yah, kembali lagi ke hukum dagang, bahwa konsumen adalah raja. Jika mereka minta respon cepat, maka kita pun harus manut. Disamping itu hobi saya menulis, mendengarkan musik atau menonton video sebagai hiburan dari penat karena dikuntit komplain customer. Dan yang tak kalah penting adalah kebutuhan kantong pribadi atau penghasilan tambahan, biasanya saya mencari tambahan melalui platform aplikasi penjualan.
Menggabungkan antara kebutuhan pribadi, hobi dan kebutuhan kantor tidaklah mungkin dalam satu waktu sekaligus. Oleh karena itu, saya mulai memilah dari sejumlah deretan smartphone yang beredar di pasaran. Sejak tahun 2013 saya telah jatuh hati kepada Smartfren Andromax U yang pada saat itu, saya menganggapnya sudah mampu menampung semua aplikasi yang saya butuhkan dari kehidupan sehari-hari. Begitu pula dengan istri, adik dan orangtua saya, mereka menggunakan seri Andromax I dan C.
Kini Smartfren kembali meluncurkan seri-seri Andromax yang disisipkan beberapa teknologi terbaru yang membuat saya makin kepincut terutama Andromax 4G LTE. Adalah Andromax R, satu dari lima varian yang dirilis belum lama ini. Sejak dilahirkan ke ranah gadget Nusantara, saya sudah sempat mengintip dan mencoba mencari tau, apa sih Andromax R? Sudah cukupkah untuk menemani hari-hari saya?
Ah, yang pertama kali saya lirik adalah jaringan 4G LTE yang disematkan di dalam gadget ini. Berselancar di dunia maya, membuka aplikasi marketing, menulis, jualan dsb dapat dilakukan dengan lancar karena 4G LTE tentunya lebih kencang daripada sekedar 3G. Streaming pun bisa anteng, tak lagi gusar dengan gangguan-gangguan kecil.
Lalu saya melirik layar IPS berukuran 5.0 inci, disokong resolusi HD 1280 x 720 piksel, dan dilindungi dengan OGS Dragontail Glass Asahi serta teknologi multitouch yang mampu mendeteksi lebih dari satu sentuhan jari sekaligus. Malah saya pernah menonton video tes kekuatan Dragontail Glass dan hasilnya mencengangkan, bahwa layar ini sangat tangguh. Cukuplah sebagai standarisasi penilaian awal yang membuat saya semakin penasaran untuk masuk lebih dalam lagi.
Untuk urusan platform, Andromax R sudah menggunakan OS Android v5.0 Lollipop sebagai OS utama, dengan ruang pacu berisi chipset Qualcomm Snapdragon 410 bertenaga CPU Quad-core 1,2 GHz Cortex-A53, yang diperkuat dengan GPU Adreno 306 dan 1 GB RAM, menjadikan hari-hari saya penuh semangat tentunya. Bergonta-ganti aplikasi dengan enteng dan nyaman. Handset Smartfren Andromax R ini juga dibekali dengan ruang simpan internal berkapasitas 8 GB dengan perluasan slot microSD dengan kapasitas maksimal mencapai 32 GB.
Sedikit bercerita dengan istri saya mengenai Andromax R, disambut wajah sumringah oleh karena yang dilirik adalah pada bagian kamera. Alamak!!! Saya lupa bahwa istri saya sering berselfie ria. Tentulah ia gembira karena pada bagian kamera, handset ini mengandalkan sensor 8 MP dengan dukungan autofokus, dan Dual-LED Flash di bagian kamera utama dengan kemampuan merekam video berkapasitas 720p. Serta tidak lupa untuk kamera depan, dibekali dengan kamera berlensa 5 MP dengan dukungan LED Flash. Dia tidak lagi mengeluh jika minta difoto atau pun berselfie ria.
Menemani waktu senggang, fitur Dolby Digital Plus dan teknologi HD akan menambah kemeriahan. Bak memiliki home-theatre pribadi kalau sudah begini. Suara jernih, nyaring, kualitas video yang ajib dan nyaman.
Jadi, jika dengan gadget seharga 1 jutaan saja sudah memenuhi segala kebutuhan, bahkan bisa menghasilkan kembali, kenapa mesti cari yang bermerk dan mahal? Maka segera ucapkan selamat tinggal untuk perangkat lama dan sepertinya harus meminta maaf karena telah berpindah hati ke Andromax 4G LTE setelah menemani diri saya 2 tahun ini ... ;-)