[caption id="attachment_261391" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber Foto : http://pks-cibinong.blogspot.com/"][/caption] Pada 8 september 2013 mendatang Kabupaten Bogor akan mengadakan Pilbup langsung yang kedua kalinya. Pada Pilbup Bogor pertama pada 2008 yang lalu, dimenangkan oleh pasangan Rahmat Yasin dan Karyawan Faturrahman. Pada Pemilihan Bupati kali ini, Rahmat Yasin dan Karyawan Faturrahman pencah kongsi setelah 5 tahun bergandengan tangan mesra. Pada Pilbup kali ini, Karyawan Faturrahman akan maju sebagai Calon Bupati, bukan maju sebagai bayang-bayang Rahmat Yasin seperti selama ini. Karfat demikian julukan akrabnya akan diusung hanya oleh PDI Perjuangan sebagai partai asalnya dengan didampingi oleh Adrian Arya Kusuma sebagai Calon Wakil Bupati dan mendapatkan nomor urut 4. Sementara itu, Rahmat Yasin akan maju sebagai Calon Bupati incumbent berpasangan dengan seorang perempuan Hj. Nurhayanti dengan nomor urut 3 dan diusung tidak tanggung-tanggung oleh 10 partai politik besar yakni PPP, PKS, PD, Partai Golkar, PAN, Hanura, Gerindra, PKPI, Nasdem dan PKB. Diatas kertas pasangan Rahmat Yasin dan Hj. Nurhayanti ini akan mendulang suara yang besar dan mengulang sukses tahun 2008. Namun besarnya dukungan jumlah partai pendukung pasangan Rahmat Yasin-Hj. Nurhayanti ini belum tentu memuluskan kemenangan pasangan ini. Bila pada Pilbup 2008, PKS mengajukan pasangan Cabup dan Cawabupnya sendiri yakni H. Tb. Soenmandjaja SD dan H. Ace Supeli dan kalah pada putaran pertama. Kali PKS bersandar pada pasangan Rahmat Yasin dan Hj. Nurhayanti. Baik PKS maupun Rahmat Yasin sama-sama sedang tersandung kasus hukum korupsi. PKS agak terpuruk dan sangat terpuruk akibat tertangkapnya Presiden PKS pada awal tahun ini akibat kasus suap impor daging sapi. Kelihatannya dukungan PKS terhadap pasangan Rahmat Yasin ini sebagai kompensasi atas dukungan Rahmat Yasin dan PPP pada Pilgub Jawa Barat kemarin yang mendukung pasangan Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar, dan dukungan itu mendulang sukses kemudian yang menjadikan pasangan Aher - Demiz sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih. Sementara Rahmat Yasin mulai terpuruk akibat kasus suap tanah makam di Tanjungsari Jonggol. Bahkan kabarnya menurut berita di harian Kompas pada Sabtu kemarin 23 Agustus 2013 hal. 3, KPK sedang membidik keterlibatan Rahmat Yasin dalam kasus itu yang sudah menjebloskan Iyus Djuher sang Ketua DPRD Kabupaten Bogor asal Partai Demokrat. Secara kasat mata, memang hal mustahil bila Rahmat Yasin sebagai Bupati tidak tahu menahu adanya rencana bisnis kuburan di Tanjungsari Bogor tersebut. Iyus Djuher dalam hal ini kelihatannya dikorbankan menjelang penetapan pasangan Cabup-Cawabup dilangsungkan. Di depan mata ada lagi bom waktu yang menghantui pelaksanaan Pilbup pada 8 September 2013 mendatang, yakni pelaksanaan Miss World di Sentul Kabupaten Bogor pada September mendatang. Pelaksanaan Miss World di Indonesia umumnya ditolak oleh berbagai elemen masyarakat di tanah air, tak terkecuali penolakan datang dari masyarakat Kabupaten Bogor dan Jawa Barat. Mereka menyayangkan pelaksanaan Miss World di Sentul dan mempertanyakan sikap Gubernur Jawa Barat asal PKS dan Bupati Bogor asal PPP dan Ketua DPW PPP Jawa Barat yang terkesan permisif atas pelaksanaan kontes umbar aurat. Jadi sekali lagi, Rahmat Yasin belum tentu menang dan PKS belum tentu berhasil mendukung pasangan Rahmat Yasin ini bila tidak merubah sikapnya dalam berhadapan dengan masyarakat di Kabupaten Bogor. Untuk pasangan Rahmat Yasin - Hj. Nurhayanti, ingat pasangan Karyawan Faturrahman - Adrian Arya Kusuma sedang mencari celah untuk memenangkan Pilbup 2013. Karfat tetap tidak ingin dibawah bayang-bayang RY selamanya dan tidak menginginkan kekalahan kali ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H