Berbicara tentang penyakit, vulvovaginitis adalah peradangan atau iritasi pada vagina dan vulva (bagian luar alat kelamin wanita). Kondisi ini dapat terjadi pada wanita dari segala usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.
IDI Kota Cianjur dengan alamat website idicianjur.org adalah cabang dari organisasi profesi kedokteran yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah tersebut. IDI Cianjur berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan edukasi kesehatan pada masyarakat.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Cianjur saat ini adalah dr. Ronny Hadyanto, yang dilantik untuk masa jabatan 2021-2024. Ia resmi mengambil alih kepemimpinan pada tanggal 27 November 2021, dalam sebuah acara yang diadakan di Bumi Ciherang, Kecamatan Pacet, Cianjur. Dr. Ronny menyampaikan harapan agar IDI Cianjur dapat lebih maju dalam pengembangan profesi dokter, terutama dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, terutama selama pandemi.
Di bawah kepemimpinannya, dr. Ronny Hadyanto telah menekankan pentingnya digitalisasi pelayanan untuk mempermudah akses layanan kesehatan bagi pasien. Ia juga berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi para dokter melalui seminar dan workshop, serta mendukung pengembangan berkelanjutan dalam profesi kedokteran.
Apa saja penyebab terjadinya penyakit vulvovaginitis?
Dilansir dari laman https://idicianjur.org, vulvovaginitis adalah kondisi peradangan yang terjadi pada vulva dan vagina, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah penyebab utama terjadinya vulvovaginitis meliputi:
1. Infeksi jamur
Infeksi jamur adalah salah satu penyebab paling umum vulvovaginitis. Gatal, kemerahan, dan keputihan yang tebal dan berwarna putih, mirip keju cottage, adalah gejala yang biasanya muncul.
2. Infeksi bakteri
Infeksi bakteri juga dapat terjadi karena ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat di vagina. Bakteri seperti Gardnerella, Streptococcus, dan Staphylococcus dapat berkembang biak secara berlebihan, menyebabkan keputihan dan berbau amis.