Harian Kompas akan menggelar Kompasfest 2022 bertajuk " Freedom" di M Bloc Space dan Kala di Kalijaga, Panglima Polim, Jakarta Selatan, pada 19--20 Agustus 2022.
Festival kreatif ini merupakan wadah bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi dan kreativitas.
Jakarta (19/7/2022) - Pandemi Covid-19 tak hanya memberikan dampak bagi kesehatan fisik, ekonomi, dan sosial, tetapi juga kesehatan mental, terutama bagi generasi muda, yang semakin merasa kurang "aman".
Hal ini harus segera ditangani oleh semua pihak agar penerus bangsa ini dapat semakin aktif dan terus berinovasi.
Berdasarkan survei Persakmi dan Ikatan Alumni Universitas Airlangga Komisariat Fakultas Kesehatan Masyarakat Juni 2020 yang melibatkan 8.031 responden di seluruh provinsi di Indonesia, lebih dari 50 persen responden mengalami tekanan dengan kategori tertekan dan sangat tertekan selama pandemi Covid-19.
"Harian Kompas ingin turut ambil bagian dalam melawan rasa 'insecure' yang dirasakan anak-anak muda sekarang, sekaligus menjadi sarana bagi generasi muda agar lebih kreatif dan siap menghadapi perubahan zaman.
Untuk itu, kami dari Divisi Event Harian Kompas kembali menggelar Kompasfest 2022 yang merupakan festival kreatif yang fokus menginspirasi generasi muda untuk mengembangkan potensi dan kreativitas dalam diri mereka," ujar Vice General Manager Event Harian Kompas Budhi Sarwiadi.
Ajang yang menyasar anak-anak muda ini menghadirkan kelas dalam bentuk workshop sebagai medium berbagi ilmu dari sejumlah praktisi, mulai dari kementerian, pegiat media sosial dan kreatif, aktivis lingkungan, hingga dunia hiburan, baik nasional maupun internasional dengan topik beragam dan inspiratif.
"Kompasfest 2022 merupakan Kompasfest kedua, setelah yang kali pertama dihelat pada 2021.
Respons para peserta, khususnya anak-muda, sangat positif. Oleh sebab itu, kami kembali menggelar ajang serupa agar mereka dapat semakin bersemangat dan mampu menjaga optimisme di tengah kondisi yang dinamis ini.
Di sini, para peserta tidak hanya menonton atau mendengar paparan dari para praktisi, tetapi juga mempraktikkan dan berpartisipasi secara langsung metode-metode yang diberikan oleh para narasumber yang kami hadirkan," ungkap Budhi.