Lihat ke Halaman Asli

Advertorial

TERVERIFIKASI

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Mengulik Tuntas Strategi Marketing Lewat Acara Tahunan FEB UI, The 18th MIST

Diperbarui: 15 Maret 2022   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. The 18th MIST

Salah satu acara marketing terbesar yang diadakan oleh Management Student Society Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, MIST, baru saja melangsungkan acara di tahunnya yang ke-18. Acara berlangsung pada tanggal 20-25 Februari yang terdiri dari conference, training, dan seminar. 

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, MIST tahun ini mengadakan seminar selama dua hari, lho! Dengan mengangkat tema Redefining Marketing: Seizing Growth Opportunities Beyond Digital, MIST menghadirkan sejumlah pembicara yang mahir di bidangnya masing-masing untuk berbagi insight dan pengalaman kepada para marketing enthusiasts

Alexander Lukman (Manager Director Strategy and Consulting di Accenture Indonesia) sebagai pembicara seminar mengapresiasi perkembangan MIST yang semakin menarik setiap tahunnya pada sesi konferensi pers seusai seminar hari pertama, Kamis, 24 Februari 2022. 

Dok. The 18th MIST

"Saya lihat dari sisi kualitas, penyampaian materi, dan pemateri yang dipilih lengkap dan baik. Pematerinya pun merupakan praktisi, bukan hanya orang yang tahu teori, melainkan mereka memang menghidupi dan menjalani hari demi hari," ujar Alex. Beliau juga menyampaikan harapannya bagi generasi milenial terkait marketing di era digital ini, "Kita mengharapkan lahirnya generasi yang indigenous. Indigenous itu artinya tiga hal. Yang pertama, smart. Yang kedua itu adalah inventif. Yang terlebih penting lagi adalah relevan. Jadi, please be yourself, be clear on your personal brand and purpose."

Berfokus pada topik marketing, pembicara seminar, Iwan Setiawan (CEO di Marketeers) memberikan pendapat mengenai strategi yang optimal di era digital pada sesi konferensi pers. 

"Digital marketing sendiri dalam arti sempit yang saat ini berkembang itu terbatas pada social media marketing dan e-commerce tetapi sebetulnya teknologi perannya cukup besar dalam digitalisasi. Misalnya, AI yang membantu kita menebak algoritma YouTube supaya video kita bisa populer atau menebak algoritma Instagram supaya konten kita banyak engagement," ucap Iwan. 

Dok. The 18th MIST

Iwan menjelaskan bahwa perkembangan teknologi saat ini telah mengubah gaya marketing menjadi serba digital. Selain itu, konsep artificial intelligence juga menjadi sarana yang membantu kegiatan digital marketing.

"Belajar dari praktisi yang tampil di acara ini menurut saya memberikan nilai lebih untuk persiapan mereka nantinya masuk ke bidang kerjan" tutur Iwan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline