Lihat ke Halaman Asli

Advertorial

TERVERIFIKASI

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Bank Indonesia Ajak Masyarakat Berkontribusi Jaga SSK Melalui Pemanfaatan Produk Keuangan

Diperbarui: 17 Maret 2021   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. (Kompasiana/LIKE PERMATA DEWI)

Bank bukanlah satu-satunya elemen di dalam sistem keuangan. Selain bank, ada juga yang disebut dengan Institusi Keuangan Non-Bank (IKNB).

Contohnya seperti perusahaan pembiayaan dan asuransi, infrastruktur keuangan, korporasi atau badan usaha non keuangan, pasar keuangan, dan juga rumah tangga.

Lembaga-lembaga selain bank tersebut juga diawasi dan diatur oleh Bank Indonesia melalui kebijakan makroprudensial, karena semuanya saling terkoneksi dan dapat memunculkan potensi menularnya risiko sistemik yang bisa berdampak luas dan tidak hanya pada sektor keuangan saja.

Dengan banyaknya lembaga-lembaga yang ada, maka produk keuangan bukanlah hanya dari bank saja, termasuk diantaranya perusahaan pembiayaan, Pasar Modal, Koperasi Simpan Pinjam, Perusahaan Asuransi, Dana Pensiun, Fintech, dan lain sebagainya.

Seiring dengan perkembangan ekonomi dan era digitalisasi, produk-produk keuangan kini semakin beragam dan saling terhubung, sehingga menjawab kebutuhan masyarakat modern saat ini. Apabila dimanfaatkan secara optimal, maka dapat mendukung aktivitas dan produktivitas.

"Di era digital sekarang ini, apa yang ditawarkan oleh aplikasi-aplikasi sangat mempermudah kita, baik untuk konsumtif maupun untuk menabung," kata Ita Rulina, Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia pada acara diskusi daring yang disiarkan langsung melalui saluran Youtube Kompasiana.com, Selasa (21/7/2020).

Ita juga mengatakan bahwa dengan kemudahan yang ada sekarang, baik belanja, melakukan pinjaman uang, juga termasuk fasilitas paylater yang disediakan oleh beberapa aplikasi, sebaiknya digunakan untuk sesuatu yang produktif supaya bisa menghasilkan cash yang kemudian bisa ditabung atau diputar kembali.

"Pilihannya kembali pada kita, apakah kita bisa cerdik dalam memilihnya? Apakah kita mau menabungnya saja atau akan kita konsumsi sekarang? Atau keduanya dengan porsi yang kita atur sedemikian rupa?" tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, aktor sekaligus entrepreneur Chicco Jerikho mengaku mulai menginvestasikan hasil dari usahanya atas rekomendasi dari sang teman, dan ternyata investasi yang telah dilakukannya selama lima tahun ini mulai terasa manfaatnya di saat pandemi seperti saat ini.

"Awalnya dana investasi ini akan dialokasikan untuk ekspansi usaha, namun karena pandemi akhirnya ditunda dan digunakan untuk meng-cover biaya operasional," jelasnya.

Mengenai investasi, menurutnya jika keuntungan yang ia dapatkan nilainya fluktuatif, maka ia akan memilih untuk memutarkan uangnya atau ditempatkan di tempat yang aman, contohnya seperti obligasi yang dijalankan negara yang terjamin keamanannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline