Pemerintah selalu menjaga ketersediaan bahan pangan masyarakat, salah satunya adalah memastikan stok komoditas beras. Beragam upaya telah dilakukan untuk menjamin stok beras dengan melakukan pengawasan dari hulu hingga ke hilirnya.
Demi harga yang stabil, pemerintah melalui Perum BULOG telah melakukan pemerataan stok di setiap gudang Perum BULOG di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan stok beras ini dapat didistribusikan sehingga mudah diakses oleh masyarakat.
Menteri BUMN Erick Thohir, meninjau langsung stok beras di Komplek Pergudangan BULOG Kelapa Gading, Jakarta Utara didampingi Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso, Rabu (4/3/2020).
Pemantauan ketat ini dilakukan menyusul merebaknya virus Korona ke Indonesia yang lantas membuat masyarakat melakukan panic buying.
Karenanya, Erick meminta untuk masyarakat agar tidak panik dan cemas berlebihan.
"Stok beras aman. Kita saksikan sendiri BULOG mampu menyediakan beras untuk seluruh rakyat Indonesia dengan stok beras yang tersimpan di unit-unit Gudang BULOG seluruh Indonesia," kata Erick.
"Hingga saat ini stok beras di BULOG mencapai 1,6 juta ton yang tersimpan di 1.647 unit gudang," tambahnya.
Khusus untuk Gudang BULOG di Jakarta, stok beras yang tersedia yakni sebanyak 334 ribu ton. BULOG juga memastikan pihaknya mampu mengatasi kebutuhan lonjakan permintaan beras yang tak terduga seperti saat ini, dan meminta masyrakat untuk tidak khawatir kehabisan beras.
BULOG juga sudah memiliki sistem penjualan secara online yaitu iPANGANANDOTCOM yang bisa membantu masyarakat mengakses kebutuhan pangan dengan lebih cepat dan sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah
iPANGANANDOTCOM sudah bisa digunakan di tujuh kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Jogja, Makassar, dan Medan melalui aplikasi Shopee (https://shopee.co.id/panganandotcom). iPANGANDOTCOM bekerja sama dengan JNE untuk memastikan komoditas terkirim aman hingga tangan konsumen.
"Pangan yang dibeli melalui iPANGANANDOTCOM akan langsung diantar ke rumah pembeli sehingga akan memudahkan juga mempercepat prosen distribusi beras, sehingga bisa langsung diterima oleh masyarakat," kata Budi.