Lihat ke Halaman Asli

Advertorial

TERVERIFIKASI

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Membangun Perekonomian Nasional Melalui Industri Kreatif di Era Digital

Diperbarui: 6 September 2018   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JNE Kopiwriting

Industri Kreatif kini sudah menjadi sektor ekonomi yang mulai dan terus tumbuh cemerlang serta memiliki peranan penting. Berdasarkan Kementerian Perindustrian industri kreatif di Indonesia diperkirakan tumbuh hingga 7 persen per tahun sekaligus berkontribusi besar bagi perekonomian nasional, mulai dari peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, jumlah perusahaan, hingga pasar ekspor.

Dalam rangka menyambut pertumbuhan positif industri kreatif serta perekonomian ini, JNE, sebagai perusahaan jasa kurir ekspres dan logistik yang telah menjalankan bisnisnya selama hampir 28 tahun di Indonesia, siap mendukung potensi dan peluang dari industri kreatif yang sedang menjadi tumbuh beserta potensinya. Dukungan tersebut diwujudkan, salah satunya dengan mengadakan acara "KOPIWRITING" (talkshow interaktif) bersama Kompasiana dengan tema "Industri Kreatif di Era Digital". 

Acara yang digelar di Altitude Lounge, Hotel Aston Inn Pandanaran, Semarang, Jawa Tengah, pada hari Rabu (29/08/2018) ini, menghadirkan Irma Susanti pemilik Identix Batik sebagai salah satu pelaku industri kreatif yang berhasil mengembangkan bisnisnya hingga pasar internasional.

Selain itu, hadir juga sebagai narasumber yaitu Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi akumandiri Jawa Tengah Periode 2015 -- 2020 Madiyo Sriyanto, dan Head of Marketing Communication Division JNE Mayland Hendar Prasetyo.

Sebagai salah satu industri kreatif yang masih terus diminati oleh masyarakat, batik terus berkembang di Semarang. Irma Susanti mengungkapkan, batik telah bertransformasi dalam berbagai bentuk produk yang mampu menyentuh beragam lapisan masyarakat dan tingkat usia.

Sebagai hasil budaya asli Indonesia, batik perlu terus dikembangkan untuk itu diperlukan agility skill dan kemauan untuk melakukan transformasi bisnis dalam menghadapi tantangan tersebut.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi akumandiri Jawa Tengah Periode 2015 -- 2020 Madiyo Sriyanto juga menyampaikan bahwa perkembangan dunia usaha di kalangan anak-anak muda sekarang ini sudah semestinya ada pergeseran. Ia mendorong anak-anak muda agar jangan hanya sebagai konsumen, tapi mereka dituntut pula sebagai produsen. Artinya, kawula muda dengan ide-ide kreatifnya harus bisa menghasilkan hal yang bermanfaat, tidak cuma untuk dirinya sendiri tapi juga untuk masyarakat sekitarnya.

Perkembangan industri kreatif tak luput dari dukungan industri logistik. Begitu juga dengan langkah -- langkah pengembangan bisnis yang dilakukan JNE Semarang. Lebih dari 500 titik layanan di Semarang dan Jawa Tengah, mulai kota besar sampai tingkat kecamatan terus diperluas.

Selain membuka peluang kerjasama kemitraan yang mampu menyerap tenaga kerja, UKM pun dapat melakukan aktifitas perdagangan online dengan lancar karena kebutuhan pengiriman paket mudah dilakukan lantaran titik layanan JNE yang mudah dijangkau. 

Berkat pertumbuhan positif UKM para pelaku e-commerce juga jumlah pengiriman paket JNE Semarang yang memiliki 600 orang lebih karyawan ini, terus meningkat sebesar 20% - 30% setiap tahun. Oleh karena itu, JNE sebagai mitra UKM mewujudkan dukungan melalui beragam program atau acara dengan semangat Connecting Happiness.

Tidak tanggung -- tanggung, kantor baru Cabang Utama JNE Semarang yang diresmikan pada 27 Agustus 2017 lalu, tepatnya terletak di Jl. Kumudasmoro Tengah No. 5, menyediakan ruangan khusus bagi komunitas atau organisasi untuk melakukan gathering atau seminar pengembangan UKM.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline