Lihat ke Halaman Asli

Advertorial

TERVERIFIKASI

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Ubah Perilakumu dalam Membuang Sampah Agar Lautmu dan Lautku Bebas Sampah

Diperbarui: 7 Desember 2017   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan membersihkan laut bersama pelajar | Sumber: Kemenkomaritim

Sebagai negara maritim terbesar di dunia, Indonesia boleh berbangga diri dengan gelar tersebut. Namun, Indonesia masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah dalam bidang kemaritiman, terutama masalah sampah di lautan Indonesia yang terhampar luas.

Penanganan sampah di Indonesia telah menjadi isu yang krusial. Sampah yang tidak tertangani dengan baik di daratan, telah menjadi sumber polutan yang sangat besar terhadap laut. Saat ini diperkirakan 80% dari sampah yang ditemukan di laut berasal dari darat.

Dampak dari tidak tertanganinya sampah dengan baik memiliki efek yang negatif baik dari segi lingkungan, perekonomian, pariwisata, hingga kesehatan. Lantas mengapa Indonesia termasuk salah satu negara penyumbang sampah plastik terbanyak ke laut? Bukankah seharusnya masyarakat Indonesia dengan bangga mengatakan lautku bebas sampah sebagai negara maritim terbesar di dunia?

Kepedulian masyarakat terhadap sampah laut yang minim

Minimnya kepedulian masyarakat Indonesia terhadap dampak sampah plastik merupakan salah satu faktor mengapa sampah plastik banyak ditemukan di laut Indonesia. Selain itu, minimnya pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan sampah menyebabkan sampah plastik yang seharusnya bisa didaur ulang tercampur dengan sampah organik bahkan terbawa hingga lautan.

Masyarakat juga masih kurang peduli dengan kebersihan lingkungan sekitar. Tercemarnya perairan Indonesia dengan sampah tidak hanya berdampak buruk bagi ekosistem laut saja, melainkan juga merugikan kesehatan manusia. Bayangkan bagi masyarakat yang tinggal di pesisir laut, mereka setiap hari berinteraksi dengan air yang tercemar zat-zat berbahaya bagi tubuh yang dapat menyebabkan kanker.

Kegiatan membersihkan laut bersama pelajar | Sumber: Kemenkomaritim

Perilaku konsumtif produk plastik                                                                                            

Sebagian besar produk kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia dikemas dengan plastik. Mulai dari sabun cuci, shampoo, bungkus makanan, hingga minuman kemasan menggunakan plastik sebagai kemasannya. Perilaku konsumtif masyarakat Indonesia yang tinggi terhadap produk berkemasan plastik ini juga menambah sumbangan sampah plastik di laut.

Oleh karena itu, sebagai konsumen baiknya lebih bijak dalam memilih produk yang akan dibeli atau digunakan. Pilihlah produk yang ramah lingkungan seperti berbahan kertas, beling, atau plastik yang mudah terurai agar laut Indonesia, laut kita, lautku bebas sampah!

Sulitnya menghilangkan kebiasaan buang sampah sembarangan

Kebiasaan membuang sampah sembarangan memang sulit dihilangkan. Hingga kini, masih banyak masyarakat yang tinggal di bantaran kali membuang sampah rumah tangga ke kali atau sungai tanpa mempertimbangkan dampak yang akan timbul bagi lingkungan maupun masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline