Sinar matahari memiliki berbagai manfaat untuk seluruh makhluk hidup, tak terkecuali manusia. Berkat paparan sinar matahari, manusia dapat memiliki metabolisme tubuh yang baik, stimulasi vitamin D, sistem kekebalan tubuh yang baik, serta memperkuat pernapasan.
Namun dibalik segudang manfaat tersebut, ternyata paparan sinar matahari yang berlebih dapat memberikan efek negatif pada kulit manusia yang tidak dilindungi dengan baik. Kulit dapat berubah menjadi kasar, terbakar, penuaan kulit lebih dini, bahkan hingga kanker kulit.
"Sebagian besar perempuan hanya fokus pada perlindungan kulit wajah, padahal kulit tubuh lainnya juga membutuhkan perlindungan juga. Kita butuh protection dengan dosis tepat untuk meminimalisasi kerusakan akibat sinar matahari. Kalau kulit tidak memakai protection, maka efek jangka panjang yang timbul adalah kanker kulit," ujar Srie Prihianti Gondokaryono, Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) dalam peluncuran kampanye NIVEA #ILoveMyBody di Jakarta, Jumat (25/8).
Untuk mencegah kerusakan pada kulit akibat paparan sinar matahari yang berlebihan, ia menjelaskan bahwa perempuan Indonesia harus memerhatikan beberapa hal penting. Pertama, wajib membersihkan wajah dan tubuh agar bebas dari kotoran. Membersihkan kulit saja tidak cukup, kulit juga harus dirawat kelembapannya dengan lotion atau krim pelindung. Terakhir, pilihlah protection yang dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari secara optimal. Protection yang direkomendasikan adalah yang mengandung SPF 30.
"Protection yang mengandung SPF 30 sudah mampu melindungi 98 persen kulit dari spektrum matahari. Sehingga tidak perlu SPF yang lebih tinggi lagi. Tentunya pemakaian protection disesuaikan dengan kebutuhan dan aktivitas sehari-hari," jelas dokter Yanti.
Salah satu cara untuk memvisualisasikan area dan dosis perlindungan kulit tubuh adalah melalui visualisasi sinar Ultra Violet (UV) menggunakan UV Camera. Semakin besar perlindungan yang digunakan, semakin terlihat hitam pekat di hasil foto.
Fotografer profesional, Arbain Rambey, telah berhasil memvisualisasikan perlindungan tubuh dari sinar UV dan hasilnya ditampilkan dalam UV Photo Exhibition di Mall Taman Anggrek Jakarta. Ini adalah kali pertamanya memamerkan karya UV Photography.
Untuk memvisualisasikan kulit yang terlindungi secara baik tersebut, ia harus memodifikasi dan menambahkan filter khusus agar dapat menangkap sinar UV. Dengan menangkap sinar UV, kamera akan merefleksikan sinar visible (mejikuhibiniu) sehingga warna gambar yang dihasilkan adalah hitam putih.
Bagian tubuh yang terlindungi tabir surya akan terlihat lebih gelap bahkan hitam pekat. Tabir surya itu akan menghalangi sinar matahari sehingga warna tidak tembus ke kulit. Dan NIVEA berhasil membuktikan itu," kata Arbain Rambey dalam kesempatan yang sama.
Tyna Kanna Mirdad, Beauty Influencer, pun berbagi kisahnya dalam menjaga kulit agar tetap sehat meskipun sering beraktivitas di luar ruangan. Melakukan photoshoot di luar ruangan merupakan tantangan besar bagi dirinya karena harus bersinggungan dengan paparan sinar matahari.
"Aku ingin kulitku selalu terlihat sehat dan seksi. Baru-baru ini aku melakukan photoshoot di luar ruangan yang membuatku terpapar sinar matahari. Tapi berkat NIVEA Body Serum, kulitku selalu terlindungi dari kerusakan," kata Tyna.