Lihat ke Halaman Asli

Advaita Loka

Eksistensi Kesadaran & Kebahagiaan yang Tak Berbatas (Sat Chit Ananda)

"Ciluk Ba" dengan Tuhan yang Senang Bermain (Filsafat Advaita #02)

Diperbarui: 22 Desember 2019   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber gambar: gettyimages.com.au)

Melalui pengalaman mistik "advaita" (nondual alias tak ada duanya), yang terjadi di berbagai belahan dunia sejak ribuan tahun lalu, orang mengalami sensasi aneh yang sangat meyakinkan.

Yang "tampak" adalah sebuah (hanya satu) "Pusat Kesadaran Ilahiyah" yang tak terlukiskan dengan kata-kata.

Orang menyebutnya "The Central Self", "The All Creative Energy That Is", "Existence Consciousness Bliss", "Tuhan" (Yahudi/Aramaik: "Elah", Arab: "Al-ilah", "Allah"), "Christ Consciousness", "Cosmic Consciousness", luas dan "mengembang" (Sanskrit: "Brahman"), dan lain-lain.

Saking sulit untuk menggambarkannya, kadang orang hanya menyebutnya sebagai "Itu" (Inggris: "That", Sanskrit: "Tat"), atau "Dia".

Dan "Pusat Kesadaran Ilahiyah" itu sesungguhnya adalah... diri sejati kita semua.

(sumber gambar: wayshower.typepad)

Realitas Absolut dan Realitas "Penampakan" (Maya)

Dalam perspektif metafisika ini tak ada realitas, tak ada eksistensi, tak ada keberadaan apapun yang benar-benar nyata, kecuali "Kesadaran Ilahiyah" itu.

Sang Pusat Kesadaran kemudian memanifestasikan dirinya menjadi penampakan berbagai bentuk, berbagai energi, berbagai nama, berbagai waktu, semua hal yang kita kenal di alam ini, juga berbagai dimensi yang tak terjangkau indera kita.

Dari sudut pandang mistik, benda-benda di alam semesta hanyalah penampakan maya, seperti virtual reality. Karena yang benar-benar nyata secara absolut hanyalah Pusat Kesadaran Ilahiyah itu.

(sumber gambar: robots.net)

Sang Kesadaran Tunggal itu bermanifestasi, terlibat sepenuhnya, dan memainkan semua peran di alam semesta.

Dia berpetualang jauh "ke ujung kosmik multidimensi", melupakan diriNya sendiri. Menikmati "ilusi keterpisahan". 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline