Lihat ke Halaman Asli

Umur Eritrosit Makin Pendek ?

Diperbarui: 25 November 2017   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi. Darah sendiri memiliki fungsi untuk mengirimkan zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan hasil metabolisme, dan juga berfungsi sebagai pertahanan terhadap virus atau bakteri. Darah yang terdapat pada manusia memiliki fungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel di seluruh tubuh.

Eritrosit merupakan bagian utama dari sel -- sel darah. Eritrosit berbentuk lempeng bikonkaf ( sel gepeng berbentuk piringan yang dibagian tengah nya mencekung kedalam). Eritrosit atau sel darah merah memiliki struktur yang lebih sederhana dibandingkan kebanyakan sel manusia. Eritrosit berwarna merah disebabkan karena Hem pada eritrosit mengikat Fe, selain itu juga membuat eritrosit mampu mengikat oksigen dengan kuat. 

Oksigen yang terikat dengan hemoglobin saat sel darah merah melewati paru -- paru akan membentuk oksihemoglobin dan warnanya menjadi cerah. Eritrosit pada manusia memiliki sekitar 6 -- 8 m dan ketebalan 2m, lebih kecil jika dibandingkan dengan sel -- sel yang lain yang terdapat di dalam tubuh manusia. Eritrosit normal memiliki volume sekitar 9fL (9fermoliter). Sekitar sepertiga dari volume tersebut diisi oleh hemogoblin, dalam setiap molekunya membawa 4 buah gugus heme. 

Pada manusia, hemogoblin dalam sel darah merah mempunyai peran untuk mengantarkan lebih dari 98% oksigen ke seluruh tubuh, dan sisanya akan terlarut dalam plasma darah. Eritrosit dalam tubuh manusia sendiri menyimpan sekitar 2,5 gram besik, mewakili sekitar 65% kandungan besi di dalam tubuh manusia. 

Sel darah merah atau eritrosit memiliki fungsi 2 fungsi utama yaitu mengangkur oksigen dari paru -- paru dan sumber lainnya ke seluruh jaringan di seluruh tubuh manusia, dan mengangkut karbon diokasida dan jaringan serta sel akibat proses metabolisme dan gas lainnya yang mampu terikat pada hemoglobin menuju tempat pembuangannya atau penampungannya seperti paru -- paru dan lainnya. 

Selain 2 fung utama tadi sel darah merah atau eritrosit memiliki fungsi sekunder yaitu memperlebar pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi normal sehingga membantu manusia saat stress, membantu jaringan tubuh agar tidak rusak. Saat hemoglobin pada daerah tertentu mengalami kekurangan oksigen, akan mengeluarkan S-Nitrosotiol yang akan membuat pelebaran pembuluh darah, sehingga sel darah merah akan mengalir lebih cepat ke jaringan tersebut. 

Dan fungsi sekunder yang terakhir adalah membantu dalam sistem imun tubuh. saat sel darah merah pecah, hemoglobin akan melepaskan substansi radikal bebas yang akan merusak membran dan dinding sel bakteri tersebut dan akhirnya membunuhnya.

Pembentukan sel darah merah pada manusia berlangsung di sumsum tulang. Sel darah merah terbentuk saat berupa kumpuan sel tepatnya di kantung kuning telurnya (yolk sac). Beberapa bulan kemudian, pembentukan sel darah merah dilakukan di dalam hati, limfa dan sumsum tulang. Ketika manusia sudah beranjak menjadi dewasa pembentukan atau produksi sel darah merah dilakukan sepenuhnya oleh sumsum tulang membranosa. 

Walaupun dalam keadaan kritis, sel darah merah akan dibentuk di hati dan limfa. Pembentukan sel darah merah dilakukan oleh sel yang disebut dengan sel batang pluripoten. Sel batang pluripoten adalah sel yang memiliki suatu kemampuan spesial untuk membentuk berbagai macam sel untuk lebih tepatnya mampu membentuk 5 sel utama yang berbeda, dan sel darah merah adalah salah satu sel yang dibentuk oleh sel batang pluripotent. Ada beberapa tahapan dalam pembentukan sel darah merah. 

Pertama pembentukan stem sel mieloid yang terbentuk dari hemasitoblas. Dari stem mieloid akan terbentuk eritoblas. Pada tahap kedua Normoblas, sel akan mulai melepaskan inti selnya. Untuk lebih tepatnya pada sel bernama Ortokromatik eritoblas atau yang lebih sering disebut normoblas tua. Setelah itu, sel darah akan membentuk retikulosit yang masih memiliki bahan inti kemudian terbentuklah sel darah merah atau eritrosit yang telah kehilangan intinya dan berbentuk gepeng. 

Pada tahap dimulainya yaitu proeritoblas, dibuthkan 5 -- 7 hari hingga terbentuk seldarah merah atau eritrosit. Pada tahapan pembentukan sel darah merha atau eritrosit dibutuhkan zan besi untuk membentuk hemoglobin.  Produksi sel darah merah atau pembentukan sel darah merah dirangsang oleh kondisi kekurangan oksigen. Tubuh akan meproduksi hormon eritropoitin yang kemudian akan merangsang tubuh tepatnya pada sumsum tulang atau hati untuk membentuk sel darah merah. Umur sel darah merah sekitar 100 -- 120 hari sebelum rusak ataupun mati. Keceptan pembentukan sel darah merah atau eritrosit sendiri sekitar 2 juta sel darah merah untuk orang dewasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline