Halo para pembaca, pada kesempatan kali ini saya akan membahas suatu hal yang menarik,mungkin bahasan ini menarik khususnya bagi anak -- anak yang berada di jurusan IPA. Yaitu transportasi senyawa pada sel. Kita tahu bahwa sel disini dibagi menjadi dua yaitu sel hewan dan sel tumbuhan. Lantas apakah kalian pernah memikirkan transportasi senyawa manakah yang lebih cepat sel hewan atau sel tumbuhan . Mari kita bahas lebih dalam.
Pertama apa itu sel . Sel adalah unit struktural dan fungsional penyusun makhluk hidup atau untuk lebih jelasnya adalah satuan terkecil penyusun makhluk hidup. Sel sendiri dibagi menjadi dua yaitu sel yang hidup dan mati. Apa yang membedakan antara sel yang hidup dan mati, yaitu dalam sel hidup terdapat nukelus dan sitoplasma serta organel lainnya. Sedangkan sel mati tidak terdapat apa -- apa dalam selnya ( kosong ). Sel umunya juga dibedakan menjadi sel prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik dan eukariotik dibedakan berdasarkan ada tidaknya membran inti sel di dalam sel. Sel prokariotik belum memiliki membran inti sel sedagka sel eukariotik mempunyai membran inti sel. Sel hewan dan tumbuhan termasuk kedalam sel eukariotik.
Sel sendiri pertama kali ditemukan melalui percoban oleh Robert Hooke. Robert Hooke menemukan sel setelah ia mengati sayatan gabus kering melalui mikroskop. Melalui percobaan tersebut ia menemukan ruang kosong. Sel sendiri berasal dari bahasa latin celulla yang artinya rongga atau ruangan. Sedangkan Antonie van Leeuwenhoek adalah orang pertama yang menemuka sel hidup dari hasil pengamatan sel jerami melalui mikorskop. Sel sendiri dibagi menjadi tiga unit yaitu yang pertama. Sel sabagai unit struktural, sel sebagai unit fungsional dan sel sebagai unit genetika. Memang tidak dapat dipungikir lagi bahwa sel merupakan unit yang sangat penting bagi semua makhluk hidup. Karena unit dasar dari setiap makhluk hidup adalah sel.
Sel hewan dan tumbuhan memang sama -- sama sel eukariotik tapi mereka tidaklah sama. Ada perbedaan dari kedua sel tersebut. Perbedaanya terdapat dalam organelnya. Apa itu organel, organel adalah salah satu struktur khusus dalam sel yang melakukan fungsi tertentu. Perbedaan yang paling mencolok yaitu ada tidaknya dinding sel. Di dalam sel hewan tidak terdapat dinding sel lapisan terluarnya langsung membran plasma, sedangkan sel tumbuhan terdapat dinding sel sebagai lapisan terluarnya. Mengapa demikian, karena pada tumbuhan mereka tidak begitu bergerak secara aktif, hanya sedikit bergerak dan tidak berpindah tempat. Pada umunya fungsi dinding sel bagi sel tumbuhan adalah untuk memberi bentuk dan melindungi bagian dalam karena diding sel pada tumbuhan sangatlah keras. Sedangkan pada hewan, mereka sama seperti kita manusia bergerak secara aktif. Hewan bergerak secara aktif dan bila dalam selnya terapat diding sel maka mereka akan kesusahan untuk bergerak secara aktif, karena membran plasma itu elastis sehingga mereka dapat bergerak secara bebas dan aktif. Selain dinding sel perbedaan sel tumbuhan dan hewan adalah sel tumbuhan mempunyai kloroplas. Kloroplas mempunyai fungsi sebagai situs fotosintesis pada tumbuhan lalu bagaimana dengan sel hewan. Di sel hewan terdapat lisosom dimana sel tumbuhan tidak memiliki lisosom. Fungsi dari lisosom adalah untuk membantu pencernaan atau pemecahaan zat dalam senyawa sel. Selain koloroplas dan lisosom ada juga sentriol yang hanya dimiliki oleh sel hewan. Sentriol pada sel hewan memiliki fungsi sebagaipembantu pergerakan kromosom selama proses pembelahan. Vakuola pada sel tumbuhan dan hewan pun juga berbeda yaitu terletak pada ukuran vakuolanya. Pada sel tumbuhan ukuran vakuolanya lebih besar daripada sel hewan. Fungsi dari vakuola sendiri adalah untuk tempat menyimpan cadangan makanan. Karena pada sel tumbuhan lebih besar vakuolanya itu berarti sel tumbuhan menyimpan banyak seklai cadangan makanan.
Sekarang kita akan membahas membran plasma, karena membran plasma merupakan membran yang bersifat semipermeabel yang artinya membran dapat dilalui olehmolekul atau ion tertentu. Perpindahan inilah yang termasuk proses tranportasi dalam sel. Membran plasma sendiri membungkus organel organel didalam sel seperti dinding sel yang dimiliki oleh sel hewan dan tumbuhan. Membran plasma sendiri tersusun atas dua macam senyawa yaitu senyawa lipid dan senyawa protein. Sedangkan komponen penyusun dari membran plasma adalah fosfolipid, protein transmembran, protein perifer, glikolipid, serta glikoprotein. Bagian dari membran plasma termasuk dalam organel yang memiliki membran ganda. umunya membran plasma mempunyai kepala polar hidrofilik sedangkan ekornya hidrofibik. Membran plasma ini sangat berperan dalam transportasi sel baik sel hewan dan sel tumbuhan.
Sekarang mari kita bahas transportasi sel. Transportasi sel erjadi melewati membran sel pada sel hewan, dan melewati dinding sel serta membran plasma pada sel tumbuhan. Transportasi yang dilakukan membawa ion -- ion yang diperlukan untuk sel. Transportasi sendiri dibagi menjadi dua yaitu transportasi aktif dan pasif. Apa yang membedakan dari transportasi aktif dan transportasi pasif, yaitu pada enegi yang dibutuhkan. Pada transportasi aktif dibutuhkan energi untuk melakukan transportasi. Transportasi aktif dikatan membutuhkan energi karena terdapat molekul yang besar serta melawan arys gradien konsentrasi, serta terdapat polaritas yang berbeda.
Mari kita bahas transportasi aktif secara lebih mendalam. Seperti yang saya bilang tadi transportasi aktif membutuhkan energi meskipun menentang konsentrasi. Transportasi aktif dibagi menjadi beberapa begian yaitu pompa ion dan makro molekul. Pompa ion sendiri biasanya memompa ion Na+ dan K+. Pompa ion sendiri masih dibagi menjadi 3 bagian. Yaitu unipor, simpor, dan antipor. Unipor sendiri memiliki pengertian jalur yang dilewati hanya ada satu arah dan hanya dapat dilewati oleh 1 jenis senyawa. Sedangkan simpor adalah jalur yang dilewati searah dan hanya dapat dilewati oleh 2 jenis senyawa. Sedangkan antipor sendiri memiliki pengertian jalur yang dilewati berlawanan arah dan dilalui oleh 2 jenis senyawa secara bersamaan. Mari kita bahas jenis transportasu aktif yang kedua yaitu makromolekul. Makromolekul sendiri masih dibagi menjadi endositosis dan eksositosis. Endosistosis adalah proses pemasukan zat kedalam sel melalui proses fagositosis dan pinositosis. Fagositosis mempunyai arti proses memakan sel atau benda padat. Sedangkan pinositosis mempunyai pengertian yaitu proses memakan atau meminum zat cair, pinositosis terjadi pada sel -- sel kelenjar dan sel eksresi. Sedangkan eksositosis yaitu proses pengeluaran zat dari dalam sel ke luar sel. Endositosis dan eksositosis memiliki kesamaan yaitu berbentuk vesikel.
Transportasi pasif atinya tidak memerlukan energi sama sekali untuk melakukan transportasi. Artinya terjadi secara spontan mengikuti gradien konsentrasi dari yang gradien konsentrasinya tinggi sampai ke yang gradien konsentrasinya rendah. Transportasi pasif sendiri dibagi menjadi difusi dan filtrasi. Difusi sendiri masih dibagi menjadi tiga yaitu, difusi sederhana, osmosis, dan terfasilitasi. Mari kita mulai dari difusi sederhana, difusi sendiri memiliki pengertian perpindahan molekul zat dari yang konsentrasinya tinggi hingga menuju konsentrasi rendah baik melalui membran plasma ataupun tidak. Difusi sederhana terjadi begitu saja secara spontan dan molekulnya menyebar keseluruh ruangan sampai mencapai kesetimbanganya. Biasanya difusi ini terjadi dari senyawa yang padat berubah menjdai senyawa cairan. Ada faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi itu berlangsung. Yang pertama ukuran partikelnya, semakin kecil partikel itu maka semakin cepat partikel itu bergerak sehingga proses difusi semakin cepat. Yang kedua adalah membran, semakin tebal suatu mebran maka proses difusi akan membutuhkan waktu yang lama, sedangkan membran yang tipis akan membuat proses difusi berlangsung dengan cepat. Yang ketiga luas area, semakin besar luas suatu area maka seakin cepat proses difusi itu terjadi, semakin kecil luas suatu area maka proses difusi akan berlangsung secara lambat. Yang keempat jarak, jarak yang dimaksud disini adalah jarak konsentrasi, semakin panajng jarak dari konsentrasinya maka proses difusi akan membutuhkan waktu yang lebih lama, sedangkan jarak dari konsentrasi yang lebih pendek akan membuat proses difusi berlangsung dengan cepat. Dan yang terkahir adalah suhu. Suhu disini mempengaruhi karena semakin tinggi suhuh maka partikel akan mendapatkan energi yang lebih untuk bergerak dengan lebih cepat.
Sekarang kita akan lanjut membahas transportasi pasif bagian osmosis. Osmosis adalah perpindahan molekul air memalui membran semipermeabel dari bagian encer ke bagian yang lebih pekat atau singkatnya lawan dari difusi sederhana. Osmosis biasanya terjadi dari bagian yang memiliki air lebih banyak menuju bagian yang miliki air lebih sedikit. Ada pula faktor yang mempengaruhi proses osmosis ini yaitu yang pertama ukuran molekul yang meresap. Molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang membran akan meresap dengan lebih mudah. Yang kedua keterlalutan lipid, molekul yang mempunyai tingkat kelarutan yang tinggi meresap lebih cepat dibanding molekul yang keterlarutannya rendah seperti lipid. Luas permukaan membran, semakin luas maka akan semakin cepat proses dari osmosis.
Sekarang mari kita bahas transportasi pasif yang selanjtunya yaitu terfasilitasi. Yang dimaksud disini adalah difusi dibantu oleh protein kontranspor dan dengan saluran protein. Pada saluran protein ini semua senyawa bisa masuk asalkan ukuran dari senyawa tersebut tidak melebihi dari ukuran saluran protein tersebut. Sedangkan pada protein kontranspor tidak semua jenis senyawa dapat masuk, karena pada protein kontranspor memiliki bentuk yang berbeda -- beda sehingga hanya senyawa yang memiliki bentuk yang sama dengan protein konstranpor sajalah yang hanya dapat masuk.
Mari kita bahas transportasi pada sel hewan dan tumbuhan. Seperti judul, mungkin kalian bertanya -- tanya apakah dalam proses ransportasi sel hewan dan tumbuhan waktu yang dibutuhkan sama atau tidak, jika berbeda manakah yang lebih cepat, sel hewan atau tumbuhan. Saya akan menjawabnya disini. Menurut saya proses transportasi senyawa organik dan anorganik pada sel tumbuhan terjadi lebih lama dibanding dengan sel hewan. Mari kita bahas lebih dalam.