Social 5.0 merupakan masyarakat yang dapat menyelesaikan beberapa tantangan dengan memanfaatkan beberarap inovasi teknologi yang ada di era revolusi industri 4.0
Social 5.0 baru diresmikan pada 2 tahun yang lalu, yaitu 21 Januari 2019 sebagai resolusi revolusi industri 4.0. Sebenarnya social 5.0 tidak memiliki perbedaan yang jauh dengan social 4.0, akan tetapi social 5.0 lebih berfokus kepada konteks terhadap manusia
Konsep social 5.0 mempercayai bahwa kinerja suatu perusahaan atau rumah produksi tidak hanya berpatokan pada ukuran keuangan saja, melainkan juga sejahteraan dari masyarakat serta pekerjanya dengan begitu konsep ini menjadi solusi untuk kita untuk mengatasi keterancaman lingkungan kita
Kabinet Jepang mengusulkan social 5.0 pada tahun 2016 dengan visi untuk mecniptakan "manusia super cerdas (MSC). MSC mewakili masyarakat yang terhubung dengan teknologi digital yang hadir sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Tidak heran ada banyak perusahaan yang membutuhkan karyawan/pegawai yang unggul dan kompeten di bidangnya di era social 5.0
Banyak perusahaan juga merekrut pegawai/karyawan lulusan vokasi yang sudah memiliki banyak pengalaman dan ketereampilan yang unggul dalam bidangnya.
Ada banyak lulusan vokasi yang bahkan memiliki keterampilan lebih unggul daripada S1 dikarenakan di pendidikan vokasi kita dilatih untuk memiliki keterampilan dan pengalaman dalam waktu lebih singkat.
Khususnya di vokoasi Universitas Airlangga yang menyediakan berbagai fasilitas untuk menunjang keberhasilan mahasiswa dan juga dosen yang memiliki prestasinya di bidang masing-masing
Oleh karena itu ada banyak lulusan vokasi Universitas Airlangga yang juga ikut bersaing demi menciptakan era social 5.0 yang lebih baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H