Merkantilisme dapat dikatakan sebagai sebuah sistem dalam ekonomi Dimana sistem ini membuat negara-negara berfokus untuk mengumpulkan dan memperkaya negara mereka melalui kekayaan-kekayaan material , yang pada umumnya merupakan emas ataupun perak dan sebagainya. Dimana barang-barang tersebut dapat dikatakan sebagai symbol kekayaan dan kemakmuran pada zamannya.
Semakin Banyak material yang suatu negara punya, maka akan semakin menunjukan kuasa dan kekayaan negara mereka ke dunia. Sehingga pada akhirnya mereka memiliki kuasa dan nama dimata dunia. Dimana pada akhirnya tentu saja itu akan membantu negara tersebut untuk melakukan Kerjasama-kerjasama ataupun sektor lainnya dengan negara lain.
Banyaknya jumlah material juga sebagai bukti atau tanda bahwa negara itu Makmur dan Sejahtera. Sehingga wajar rasanya jika setiap negara berusaha untuk mengumpulkan kekayaan material mereka, agar tidak mudah terkena sengketa dengan negara lainnya. Hal-hal ini banyak dilakukan oleh negara eropa pada zamannya untuk mendominasi ataupun menguasai mulai dari ekonomi dunia bahkan masalah perwilayahan di eropa.
Biasanya negara penganut merkantilisme akan melakukan ekspor sebanyak-banyaknya, namun minim melakukan impor ke negara mereka, dengan tujuan untuk mengumpulkan material sebanyak-banyaknya melalui control ekspor dan impor serta melakukan peningkatan dalam produksi dalam negeri mereka sendiri. Dimana keuntungan yang mereka dapatkan ini akan menjadi pandangan yang baik dimata dunia, bahwa mereka memiliki Kumpulan Cadangan material yang begitu banyak.
Negara-negara eropa juga tidak hanya melakukan hal-hal tersebut tapi mereka juga mengumpulkan material-material atau sumber daya -- sumber daya Dimana mereka melakukan pengembangan terhadap bahan-bahan mereka sehingga mereka pada akhirnya menciptakan sebuah pasar Dimana mereka dapat berkuasa dan mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari negara lainnya. Diamna tentu saja hal ini akan menimbulkan perseteruan antar banyak negara, Dimana semua negara berlomba menjadi yang terkuat dan yang terkaya. Tentunya akan membuat konflik-konflik baru atau bahkan menjadikan terciptanya Kerjasama-kerjasama atau perjanjian-perjanjian baru antar negara.
Namun merkantilisme itu sendiri pada akhirnya terkecam karena menyebabkan ketimpangan dan ketidakstabilan pada ekonomi dunia. Dimana merkantilisme ini hanya dapat terjadi pada negara-negara tertentu atau negara-negara yang sudah memiliki power sebelumnya, sehingga dapat terlihat sekali ketimpangan antar negara-negara besar dan negara-negara kecil, sehingga terjai ketidakseimbangan ekonomi di belahan-belahan dunia.
Merkantilisme akan jauh menguntungkan negara-negara yang mempunyai sumber daya alam yang banyak, namun itupun bisa menjadi malapetaka sebaliknya bagi negara tersebut, jika negara tersebut tidak dapat memanfaatkannya dengan baik, maka hanya akan menjadi santapan bagi negara-negara besar lainnya. Ini lah yang menghambat adanya pertumbuhan perdagangan dan juga inovasi-inovasi terbaru dari ekonomi global, karena hanya dikuasai oleh beberapa pihak sehingga, tidak ada waktu berkembang bagi negara-negara lainnya. Sehingga ini hanya akan mengembangkan negara-negara besar tersebut, mulai dari tingkatan sosial paling rendah hingga paling atas mereka, namun merugikan negara-negara berkembang yang masih belum bisa memanfaatkan sumber daya alam mereka.
Namun walau begitu, tidak dapat dipungkiri juga bahwa sistem merkantilisme ini begitu berpengaruh bagi kekayaan dan kuasa negara-negara yang melakukannya pada zamanya, merkantilisme juga membantu menaikkan dan mengembangkankan perekonomian negara-negara eropa hingga bisa menjadi acuan ekonomi bagi negara lainnya.
Merkantilisme dipercaya akan menjadi sistem yang baik jika dilakukan dengan baik atau terorganisir dengan baik, sheingga tidak terjadi ketimpangan antar negara-negara dan golongan dalam Masyarakat di negara-negara tersebut. Sehingga semua negara bisa tetap berkembang dan dapat memanfaatkan sumber daya alam mereka dengan baik, tanpa perlu adanya eksploitasi antar satu negara dan negara lainnya, juga agar tidak terjadi ketimpangan ekonomi antar satu negara dengan negara lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H