Lihat ke Halaman Asli

Adriel Raihan

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tujuan dan Metode Dakwah

Diperbarui: 1 Juli 2024   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

adriel raihan

Oleh: Syamsul Yakin dan Adriel Raihan

Tujuan dakwah termaktub dalam ayat berikut ini, "Hendaklah ada sekelompok umat di antara kamu yang mengajak kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; mereka itulah orang-orang yang beruntung" (QS. Ali Imran/3: 104).

Demikian juga, "Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, karena kalian menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, serta beriman kepada Allah. Jika Ahli Kitab beriman, itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, tetapi kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik" (QS. Ali Imran/3: 110).

Untuk mencapai tujuan dakwah ini, Nabi mengajarkan, "Barangsiapa yang melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; jika masih tidak mampu, maka (tolaklah) dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman" (HR. Muslim).

Dalam retorika, isi pesan memiliki tiga tujuan utama: informatif, persuasif, dan rekreatif. Ditambahkan lagi, ada tujuan edukatif dan advokatif. Kelima tujuan ini terkait erat dengan tujuan dakwah, yaitu amar makruf dan nahi mungkar yang bersifat informatif, persuasif, rekreatif, edukatif, dan advokatif.

Dari segi cara penyampaian pesan, ada dua tujuan utama: monologika (gaya bicara satu arah seperti pidato) dan dialogika (gaya bicara dua arah seperti dialog).

Dalam dakwah Nabi, terdapat banyak riwayat tentang dakwah dialogis. Misalnya, dalam kitab Fathush Shamad, disebutkan bahwa Nabi berbicara dengan seorang Arab pedalaman yang akhirnya menerima ajaran Islam setelah berdialog dengan Nabi.

Kisah lain dalam kitab al-Mawaidz al-Ushfuriyah menceritakan Abu Bakar yang masuk Islam setelah bermimpi dan meminta tafsir dari seorang pendeta yang kemudian menjelaskan kedatangan Nabi Muhammad.

Dari sisi pedagogik, retorika memiliki empat tujuan: korektif, instruktif, sugestif, dan defensif. Semua ini dapat digunakan untuk mencapai tujuan dakwah, yaitu amar makruf dan nahi mungkar.

Kesimpulannya, tujuan retorika dapat dibagi berdasarkan isi, cara, dan pedagogik, semuanya bertujuan untuk mencapai amar makruf dan nahi mungkar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline