Lihat ke Halaman Asli

Kasih Tak Sampai [Perang Bubat]

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Janji Gadjah Mada menyatukan nusantara

Telah menistakan cinta

Entah ini epik yang terkontaminasi atau murni dari kisah Perang Bubat

Hanya Madjapahit yang bisa mencerna dalam kepastian

Cerita ini abadi dalam kidung sunda dan Kidung Sundayana

Berabad silam dalam pencarian Hayam Wuruk akan cinta

Seorang raja yang terkesima mojang sunda

Menjadi bisu menatap lukisan penuh pesona

Menebarkan wangi surgawi kedalam ikatan suci

Menurunkan ego dan saling mencinta

Karena cinta adalah hak manusia,

karena cinta tidak mengenal rakyat jelata dan bangsawan,

dan karena cinta itu adalah seorang Dyah Pitaloka Citraresmi

Perempuan dengan tiara tanpa ragu, pujaan sunda, penantian seribu raja di nusantara

Hayam Wuruk terpana

Niat menyambungkan asa dalam kerabat yang telah lama sirna

Hadir dalam balutan dua insan yang akan dipertemukan dalam suatu pesanggrahan bubat

Sumpah Palapa menceburkan seorang Gadjah Mada dalam kemungkaran

Antara kesetiaan seorang hamba dan niat yang hampir bulat

Darah tercecer dalam pesanggrahan bubat

Tersebutlah Hayam Wuruk menangisi kepergian Dyah Pitaloka Citraresmi pujaan hatinya

Sang puteri gugur dalam hempasan keserkahan akan kekuasaan

Sumpah Palapa mencandu dalam kenistaan sebuah cinta

Kasih tak sampai!

Bandung, Oktober 2009.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline