Lihat ke Halaman Asli

Wujud Cinta Budaya Dayak dalam Festival Borneo 2016

Diperbarui: 11 Desember 2016   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pecinta Budaya Dayak Kalimantan Barat foto bersama Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif provinsi Kalimantan Barat (Dok. Pribadi)

Festival Borneo 2016 sukses digelar sejak 8 hingga 9 Desember 2016 di Rumah Radakng, Jalan Sultan Syahril Kota Baru, Pontianak. Berbagai kegiatan telah selesai diselenggarakan seperti lomba tari kreasi antar provinsi se-Kalimantan, parade seni, lagu dan musik serta busana se-Kalimantan.

Kegiatan yang digelar setiap tahun secara bergiliran se-Kalimantan ini bertujuan untuk mempromosikan destinasi daerah yang ada di seluruh pulau Kalimantan. “Festival Borneo 2016 di Kalbar merupakan yang pertama dan dilaksanakan dari tanggal 8 sampai 10 Desember 2016. Dengan berbagai agenda perlombaan penampilan kesenian,” ungkap Drs. Simplisius, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Kalimantan Barat yang sekaligus sebagai ketua panitia pada kegiatan kali ini.

Peserta pemilihan Putri Borneo bersama Juri Tamu, Farel Austyn yang akrab disapa Panglima Baonk dari Jakarta (Dok. Bang Farel)

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini dibuka oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Propinsi Kalbar, Yusri Zainudin, MT mewakili Gubernur Kalbar yang berhalangan hadir. Dalam sambutannya, ia mengajak semua elemen masyarakat dan pemerintah daerah agar lebih giat melestarikan budaya melalui berbagai kegiatan salah satunya dengan Festival Borneo ini.

Selain dihadiri wakil Gubernur Kalimantan Utara, H Udin Hianggio dalam kesempatan itu pula kegiatan Festival Borneo 2016 dihadiri Para Pecinta Budaya Dayak Kalimantan Barat. Di antaranya Bapak Petrus dari Kabupaten Bengkayang, Farel Austin yang kerap disapa Panglima Baonk dari Jakarta, Suparman, S. Si., dari Anjungan beserta beberapa rombongan pecinta budaya dayak lainnya yang ada di Kalimantan Barat.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif provinsi Kalimantan Barat, Drs. Simplisius ketika memberikan arahan dan piagam penghargaan pada pengisi acara (Dok. Pribadi)

Menurut Farel Austyn yang akrab disapa Panglima Baonk, pada event Festival Borneo ini kita bisa menyatukan keberagaman dan kebersamaan serta mengikat tali silahturahmi antara lima provinsi yang berbeda yang ada di pulau Kalimantan. Ia menambahkan, kegiatan ini tak hanya diperuntukkan khusus kalangan tertentu tetapi bisa juga menjadi daya tarik minat para generasi muda khususnya remaja untuk ikut serta melestarikan budaya sehingga akan tergali dengan sendirinya di dalam dirinya sendiri.

Ia berharap kegiatan ini dapat ditingkatkan lagi khususnya dalam hal promosi melalui media sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan khususnya wisatawan mancanegara seperti negara tetangga Brunei dan Malaysia. “Saya sangat senang bisa hadir di acara ini, namun sangat disayangkan kegiatan yang digelar se-Kalimantan ini tak begitu banyak dihadiri oleh masyarakat khususnya yang ada di Kota Pontianak. Mungkin karena kondisi alam yang tak memungkinkan, dan terlebih promosi serta pemberitaan melalui media juga sepertinya kurang sehingga tidak banyak masyarakat yang hadir karena ketidaktahuan mereka mengenai kegiatan ini,’ tutup Farel Austyn. [AM]

Kegiatan Festival Borneo 2016 juga diselingi dengan Festival Kuliner khas Kalimantan (Dok. Pribadi)

Pemerintah provinsi Kalimantan Utara ikut serta dalam promosi pariwisatanya (dok. Pribadi)

Penulis (berbaju putih) tak mau kalah, selalu mendampingi pecinta budaya dayak Kalimantan Barat sebagai tim media (dok. Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline