Lihat ke Halaman Asli

Semarak Pembukaan Gawe Adat Naik Dango ke XXX tahun 2015

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1430236043644994986

Prosesi Pembukaan Gawe Adat Naik Dango ke XXX tahun 2015

Hari ini (27/04/2015), ribuan masyarakat Dayak dari seluruh pelosok daerah Kalimantan Barat khususnya di 3 kabupaten, Kabupaten Landak, Mempawah dan Kubu Raya berbondong-bondong menuju ke Rumah Radakng Aya’ (Rumah Adat Masyarakat Dayak Kabupaten Landak) di kota Ngabang yang berada di lokasi Stadion Patih Gumantar Ngabang.

Mereka sengaja hadir bukan untuk berdemo karena harga karet turun atau karena harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik seperti yang terjadi di beberapa daerah namun untuk menyaksikan prosesi pembukaan Gawe Adat Naik Dango ke XXX tahun 2015.

Prosesi pembukaan Gawe Adat Naik Dango tahun 2015 ini telah berjalan baik dan lancar sesuai dengan rencana panitia pelaksana walaupun ada beberapa agenda yang tidak terlaksana. Seperti yang disampaikan oleh ketua panitia pelaksana Drs. Lukas Kanoh, MM. “Kegiatannya dapat kita lihat bersama-sama, kita bersyukur dapat berjalan baik dan lancar berkat semua pihak” ucap Bapak Lukas Kanoh yang juga sebagai Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Landak.

Menurut Lukas Kanoh dalam sambutannya, kegiatan Gawe Naik Dango diawali dengan Misa Syukur dan sekaligus peresmian Rumah Radakng Aya’ yang dilaksanakan sehari sebelumnya (26/04/2015) dilanjutkan dengan Bahaump (Rapat Besar) seluruh ketua Adat, pemangku Adat dan perwakilan masing-masing kecamatan yang hadir untuk menentukan tempat pelaksanan Naik Dango yang berikut. Kemudian untuk hari ini hingga dua hari ke depan akan dilaksanakan prosesi Naik Dango, pembukaan dan pameran selanjutnya 20 cabang permainan tradisional, 10 cabang olahraga tradisional dan 10 Seni Budaya.

14302363761909420295

Misa syukur sekaligus peresmian Rumah Radakng Aya

Sebelum prosesi pembukaan dilaksanakan, beberapa undangan, tokoh adat menaiki Dango secara simbolis kemudian dilanjutkan dengan penampilan tarian adat dalam membawakan Panompo’ (semacam persembahan) dari masing-masing kecamatan. Setelah itu pembacaan doa (sangahatn) yang dipimpin salah satu tokoh adat guna memanjatkan doa untuk padi yang sudah dipanen dan disimpan di dalam Dango (pondok) agar hasil panen tersebut bisa menjadi berkat tersendiri bagi masyarakat adat Dayak.

1430236986673806327

Prosesi Naik Dango yang dilakukan oleh Para Tokoh Adat, Pelaku Adat, dan beberapa Pejabat daerah. Doc. Pribadi

1430237290841723381

Penampilan Tarian Panompo. Doc. Pribadi

Kemudian dilanjutkan dengan laporan Ketua Panitia Pelaksana Gawe Adat Naik Dango tahun 2015. Di dalam laporan ketua panitia, pelaksanaan Gawe Adat Naik Dango kali ini dihadiri kurang lebih 1134 peserta yang terbagi ke dalam 27 kecamatan di 3 kabupaten, di samping itu juga hadir para undangan lainnya seperti Gubernur Kalimantan Barat yang kali ini diwakili oleh Kartius, SH., M. Si, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalbar, Ketua tim penggerak PKK, Ny. Frederika Cornelis, S. Pd, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Kalbar, Drs. Simplisius, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Drs. Alexius Akim, MM, Bupati dan Wakil Bupati Landak, Mempawah dan Kubu Raya, Para Ketua dan anggota DPRD Provinsi Kalbar maupun Kabupaten Landak, Para ketua Dewan Adat Dayak (DAD) di 3 kabupaten, Landak, Mempawah dan Kubu Raya maupun masing-masing ketua DAD di 27 kecamatan, Tokoh Adat, Pelaku Adat, Pemuda, Mahasiswa, dan Pelajar serta seluruh masyarakat di 3 kabupaten khususnya Kabupaten Landak. Kegiatan juga dihadiri perwakilan dari 4 Raja dari 4 Kerajaan, Kerajaan Landak, Kerajaan Mempawah, Kerajaan Kubu Raya, dan Kerajaan Tayan termasuk juga perwakilan dari Serawak Malaysia dan Brunai Darussalam.

14302370961510547439

Para tamu undangan, hadir pula 4 Raja di 4 Kerajaan. Doc. Pribadi

Setelah penyampaian laporan ketua panita pelaksana, kegiatan dilanjutkan dengan sambutan Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Landak, Drs. Ludis, MM. Dalam sambutannya Ia menyampaikan filosofi tentang kegiatan Naik Dango. Naik dango adalah upacara yang dilaksanakan sebagai bentuk ucapan syukur ke Jubata (Tuhan), sebagai wujud rasa gembira masyarakat petani atas hasil panen, juga sebagai forum silahturahmi masyarakat, mempererat rasa persatuan, forum untuk saling tukar informasi untuk para petani dan sebagai agenda pariwisata daerah, pertunjukan olahraga tradisional, kesenian dan pameran.

Naik dango juga dilaksanakan sebagai bentuk permurnian pada kegiatan-kegiatan ritual masyarakat adat dayak yang mulai tergerus dan terpengaruh oleh budaya-budaya asing lainnya seperti adanya Perjudian, Minum-minuman keras dan lain sebagainya. Hal tersebut juga disampaikan Bupati Landak, Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M. Si dalam sambutannya.

Bupati Landak mengatakan bahwa masyarakat dayak dianggap tidak bisa hidup tanpa alam karena alam sebagai sumber kehidupan dan penghidupan manusia Dayak sehingga Naik Dango sebagai konteks kekinian karena saat ini manusia dayak bersentuhan dengan arus perubahan yang begitu deras masuk ke ranah kehidupan masyarakat dayak maka ia berharap dapat memurnikan kegiatan ini. “Saya berkeinginan keras untuk memurnikan naik dango sebagai peristiwa yang memiliki makna religius di mana masyarakat dayak menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Jubata yang telah mewujudkan berkatnya dalam wujud bentuk hasil panen yang berlimpah” tegas Bupati Landak.

Diharapkan, Naik dango dikemas sebagai event budaya namun karena memiliki makna religious maka naik dango harus dilaksanakan dengan baik dan sebagai pertunjukan budaya yang bermartabat.

Diakhir sambutannya, Bupati Landak berharap agar masyarakat kabupaten Landak dapat bekerja keras menyukseskan program ketahanan pangan yang dikemas dalam gerakan operasi ketahanan pangan yang selesai diluncurkan 20 april yang lalu, sebagai implementasi program yang dicanangkan oleh Bapak Presiden dalam upaya mencapai swasembada pangan 3 tahun ke depan. Berbagai macam bahan pangan lain seperti jagung, ubi kayu, ketela rambat, keladi dan lain-lain tumbuh baik di Kabupaten Landak, lanjut Bupati Landak.

Bupati Landak juga berharap agar pelaku usaha dapat membeli harga gabah dengan harga yang wajar. Tidak seperti laporan yang didapat bahwa harga gabah anjlok hingga Rp. 3.500/kilo padahal harga gabah kering giling normalnya Rp. 4.500/kilo. Maka kesempatan itu digunakan Bupati Landak untuk menyampaikan ke Negara tetangga yang hadir seperti Brunai dan Sarawak jika kekurangan beras bisa membeli dari Kabupaten Landak karena hasil panen masyarakat kabupaten Landak bisa mencapai 760 ribu ton/tahun.

Setelah sambutan Bupati Landak, dilanjutkan dengan sambutan Gubernur Kalimantan Barat sekaligus membuka kegiatan yang kali ini diwakili oleh Kartius, SH., M. Si kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalbar karena Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH sedang berada di Lengkawi bersama Presiden RI guna memperjuangkan warga Kalbar yang sedang menjalani proses hukum di Negara lain. Dalam sambutan Gubernur Kalbar yang dibacakan oleh Kartius menyampaikan ucapaan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia penyelenggara khususnya kepada Bupati Landak dan seluruh masyarakat Kabupaten Landak yang telah bekerja keras menyelenggarakan kegiatan ini sehingga berjalan lancar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Gawe Adat Naik Dango yang dilaksanakan pada saat ini merupakan event budaya yang menjadi event tahunan yang dinilai memiliki peran strategis dalam upaya pelestarian adat dan budaya khususnya budaya masyarakat dayak sekaligus sebagai wadah mempersatukan seluruh komponen masyarakat dayak untuk lebih kompak maju mempertahankan jati diri dan martabat serta mampun memberikan subangsih dalam mengisi dan melanjutkan cita-cita pembangunan bangsa. Diharapkan event ini dapat mempromosikan produk unggulan promosi pariwisata dan kebudayaan daerah khususnya di Kabupaten Landak umumnya di Kalimantan Barat.

Prosesi pembukaan diakhiri dengan pemukulan gong sebanyak 7 kali oleh Gubernur Kalbar yang diwakili Kartius yang menandakan bahwa Gawe Naik Dango yang ke XXX tahun 2015 secara resmi dibuka, hal itu juga iringi dengan pelepasan balon oleh ketua tim pengerak PKK Provinsi Kalbar, Ny. Frederika Cornelis, S. Pd

1430237435373742305

Pemukulan Gong sekaligus pelepasan Balon yang menandakan kegiatan resmi dibuka. Doc. pribadi

Kegiatan prosesi pembukaan disambut antusias oleh seluruh masyarakat yang hadir di tempat itu. Tak terkecuali musisi asal Kalimantan Tengah Bapak Mario yang diminta mengisi hiburan diakhir acara pembukaan. Ia mengatakan sangat bangga kalbar khususnya Kabupaten Landak dapat mengadakan kegiatan seperti ini dengan megah tidak seperti di beberapa daerah Kalimantan lainnya yang terbatas.

1430237826612499492

Musisi asal Kalimantan Tengah. Mario yang pernah diundang hingga ke negeri Jiran Malaysia. Doc. Pribadi

Dan sebagai informasi, dari hasil bahaupm (Rapat Besar) beberapa tokoh adat, pelaku adat memutuskan bahwa kegiatan selanjutnya akan dilaksanakan di Kecamatan Toho Kabupaten Mempawah. Sekian.

14302375711139393241

Salah satu stand Pameran dari negara tetangga. Malaysia. Doc. Pribadi

1430237696637635825

Stand Pameran dari Kalimantan Timur. Samarinda. Doc. Pribadi

14302380971207057577

Ternyata ada juga stand pameran dari kabupaten Kapuas Hulu. Doc. Pribadi
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline