Pada hakikatnya filsafat adalah salah satu disiplin ilmu yang sangat dekat dengan kehidupan manusia pada umumnya. Pasalnya, ilmu filsafat ini selalu update, tepatnya bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Mulai zaman Yunani kuno sampai zaman post-modern filsafat masih diminati oleh banyak orang. Hal ini menandakan bahwa filsafat selalu memberikan sesuatu yang baru terhadap kehidupan manusia. Berbicara mengenai filsafat ini sangat erat kaitannya dengan agama.
Dikatakan demikian karena dari sejak awal, orang yang meminati filsafat ini, banyak yang datang dari kaum religius atau para petinggi agama. Pada abad pertengahan, para biarawan menerjemahkan tulisan dari para filsuf ke beberapa bahasa. Dari bahasa yunani dan diterjemahkan ke dalam bahasa latin lalu kemudian diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa yang lain.
Secara etimologi, kata filsafat berasal dari bahasa Yunani yakni "philo-sophia" yang artinya cinta kebijaksanaan. Bermula dari pengertian ini maka filsafat bisa diartikan sebagai salah satu disiplin ilmu yang memampukan kita untuk berefleksi secara kritis, rasional, dan radikal (mendalam).
Sebab dengan berefleksi manusia dapat berpikir dengan jernih dan dapat memecahkan segala sesuatu dengan baik dan benar. Singkatnya, dengan berfilsafat kita dapat mempertemukan sesuatu yang tadinya tidak dapat dipertemukan. Selain itu, filsafat dapat membuka cakrawala pikiran kita, supaya dapat mengejawantahkan sesuatu yang bersifat abstrak ke realitas.
Lebih lanjut, berbicara mengenai filsafat ini sangat erat kaitannya dengan agama. Memang, dalam sejarahnya filsafat dan agama selalu ambigu.
Namun apabila ditelisik lebih jauh terkait dua hal tersebut (agama dan filsafat), sepertinya keduanya berjalan beriringan. Agama dalam hal tertentu membutuhkan filsafat untuk menjawab suatu fenomena yang tidak bisa dipecahkan, seperti sesuatu yang bersifat transenden.
Dalam hal ini peran filsafat, yakni memampukan manusia untuk menyelami makna terdalam dari sesuatu yang transenden tersebut melalui permenungan-permenungan yang mendalam. Permenungan yang dimaksudkan disini bukanlah permenungan yang biasa tetapi permenungan yang kritis dan filosofis.
Melalui permenungan tersebut manusia pada titik tertentu mampu mengungkapkan sesuatu yang tidak bisa diungkapkan atau menyingkapkan sesuatu yang tersebunyi. selain itu dalam rana agama, kerap kali mengalami berbagai macam masalah, yang mana agama selalu terpaku dengan suatu sistem seperti doktrin, pola ritual, dan sebagainya. Sebab dalam kenyataannya hampir semua orang yang menganut agama terjebak dalam sistem yang telah ditentukan itu.
Nah, untuk membenahi kembali pola pikir seperti ini kehadiran filsafat sangat dibutuhkan, yakni membongkar ilusi-ilusi kehidupan beragama supaya bisa memperlihatkan hal-hal yang esensial dalam agama tersebut.
Dengan demikian dapat membantu kehidupan beragama supaya tidak menyeleweng dari esensi yang sebenarnya. Selain itu filsafat juga dapat mendorong pertumbuhan proses spiritual dengan berpikir kritis terhadap apa yang diajarkan oleh agama.