Lihat ke Halaman Asli

Ryani

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di UNIKA St. Paulus Ruteng

Puisi: Benih Sesal

Diperbarui: 26 Mei 2022   10:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perih mengiris simponi kelam
Menciptakan luka bernana
Merembes tetes pada buku kenangan
Menyisakan kecewa dan duka lara

Tali kasih yang lama disulam
Dirajut dengan benang bualan
Selarik harap hanya mendarat sesaat
Menjadi mimpi buruk di akhir kisah

Kata berbisa dan daya membujuk rayu
Terjebak seraya pasrah
Dilontarkan manis membukus kebejatan
Dengan racikan olah rasa tanpa makna

Kiat mengaduk-aduk emosi
Puan pun terbuai
Terjebak dalam sensasi bualan itu
Jiwa tersihir hingga sampai pada puncak peluh

Madu investasi dicicipi
Tegukan penuh harap
Hingga berujung dusta
Menanam deret kanvas nestapa

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline