Ajaran islam dibagi menjadi dua bagian, yakni keyakinan dan perbuatan. keyakinan adalah Aqidah , sedangkan akhlak adalah perbuatan, dan akhlak dibagi menjadi tiga, yakitu akhlak kepada allah, kepada manusia dan kepada lingkungan.
Aqidah dapat disimpulkan pada kalimat la ilaha illa allah, yang berarti tiada tuhan selain allah swt, sehingga melahirkan bahwa tidak ada tuhan yang patut disembah selain allah swt, tidak menyekutukan allah swt dengan apapun dan siapapun, sehingga tidak mempertuhankan sesama manusia atau makhluk yang lain.
Selain fokus pada kalimat (tiada tuhan selain allah swt),. Aqidah dalam islam juga dapat disimpulkan pada kalimat bahwa allah memiliki makna Rahman, yang maha pengasih kepada seluruh ciptaan nya,baik yang beriman maupun yang tidak beriman beriman
Dengan demikian, Aqidah juga memandu akhlak,begitu juga dengan akhlak dapat dipandu dengan Aqidah. hubungan keduanya juga dapat dijelaskan, bahwasannya:
- Aqidah sebagai pondasi akhlak: Aqidah yang bagus akan melahirkan akhlak yang mulia
- Akhlak sebagai bukti kebenaran nya: Aqidah yang kuat akan tampak pada perilaku sehari-hari
- Aqidah dan akhlak saling memperkuat: Aqidah yang bagus akan menguatkan akhlak yang bagus, begitupun sebaliknya akhlak yang mulia semakin memperkuat keimanan seseorang.
Aqidah dalam islam menetapkan orientasi dalam hidup dan dikehidupan orang-orang yang beriman dengan fokus kepada allah swt. Allahu mabda'una yakni Allah pangkal keberadaan kita, dan Allahu gayatuna, yakni Allah tujuan hidup kita, yakni Allah tujuan hidup kita, manusia berasal dari allah, dicitakan oleh Allah, berada di genggaman allah, dan akan Kembali kepada Allah. Seperti firman Allah swt dalam al qur'an (Q.S AL-A'raf (7):25 ) yang artinya berbunyi "Disana kamu hidup, disana hidup, disana kamu mati, dan dari sana pula kamu akan dikeluarkan (dibangkitkan)".
Hubungan Aqidah dan akhlak adalah hubungan keyakinan dan perbuatan serta hubungan iman dan amal sholeh Didalam Al-Qur'an, hubungan iman dan amal sholeh diulang sebanyak 43 kali yang tersebar dalam berbagai ayat dan surah, diantaranya yaitu sebagai berikut.
Di dalam Al-Qur'an (Q.S. Ali 'Imran (3):57) yang berarti berbunyi "sementara itu, orang-orang yang beriman dan beramal sholeh akan dia berikan pahala mereka dengan sempurna. Allah tidak menyukai orang-orang zalim".
Berdasarkan arti ayat diatas dapat ditarik suatu Kesimpulan bahwa keyakinan merupakan lamdasan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Keyakinan itu adalah Aqidah, dan perbuatan adalah akhlak. Perbuatan itu merupakan bentuk ketaatan hamba kepada Allah swt dan Rasulnya yang mendatangkan kemaslahatan dan kedamaian bagi sesama, perbuatan itu dinamakan amal sholeh atau amal Kebajikan, dan bagi mereka yang beriman dan mengerjakan amal Kebajikan adalah calon penghuni surga.
Dengan demikian, Aqidah adalah tali iman yang terikat kuat didalam hati, mengekar didalam jiwa, dan menjadi dasar terbentuknya kepribadian muslim yang tercermin pada sikap, baik sikap personal maupun sikap sosial. Selain itu, tercermin juga pada prilaku, baik pada prilaku personal maupun prilaku sosial dalam interaksi seseorang dengan sesama manusia, alam, dan lingkungan hidup.
Jadi, Aqidah merupakan dasar pengembangan akhlak muslim, yang memperbaiki akhlak muslim dimulai dengan Aqidah muslim. Jadi kalau membiarkan Aqidah muslim longgar begitu saja berarti membiarkan akhlak muslim krisis sehingga kepribadian seorang muslim jauh dari akhlak yang baik.
Penulis: Adrian Fathir dan Hamidullah Mahmud