SMP Xaverius 1 Bandarlampung melaksanakan kembali Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun pelajaran 2022-2023 secara tatap muka bagi calon peserta didik baru. Kegiatan MPLS tatap muka ini akhirnya dilakukan setelah dua tahun berturut-turut dilaksanakan secara virtual akibat terjadinya pandemi Covid 19. Kegiatan MPLS dilaksanakan pada hari Rabu sampai Jumat tanggal 13-15 Juli 2022. Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 89 calon peserta didik baru.
Materi-materi yang diberikan dalam kegiatan antaralain visi misi sekolah, kurikulum dan kegiatan sekolah, tata krama dan budi pekerti, 4 pilar kebangsaan, dan 6 Literasi Dasar. Selain itu juga terdapat materi tentang Peraturan baris berbaris (PBB), Lagu-lagu nasional, dinamika kelompok, juga tentang Organisasi Siswa Intra sekolah (OSIS) yang disampaikan langsung oleh para pengurus OSIS. P. Edi Kristanto, Kepala SMP Xaverius 1 Bandarlampung menyebutkan bahwa, materi-materi yang diberikan dalam kegiatan MPLS menyasar pada satu tujuan utama yaitu menanamkan nilai-nilai CHYBK pada diri calon peserta didik. CHYBK yang merupakan singkatan dari Cerdas, Humanis, Yakin akan penyelenggaraan Ilahi, Berkarakter, Kebersamaan, merupakan nilai-nilai kehidupan yang menjadi semangat (roh) dan aksi bagi seluruh peserta didik, pendidik maupun tenaga kependidikan di SMP Xaverius 1 Bandarlampung.
89 peserta yang mengikuti kegiatan MPLS ini dibagi dalam tiga kelompok. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini dimulai pada pukul 07.00 WIB dengan melaksanakan apel bendera dan doa pagi. Agenda kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi dalam setiap kelompok oleh fasilitator. Pada jam makan siang, seluruh peserta makan siang bersama di sekolah dengan menikmati hidangan yang disiapkan oleh panitia. Hal menarikya adalah setiap peserta harus membawa alat makan sendiri dan mencuci peralatan makan miliknya setelah selesai makan.
Seluruh peserta nampak mengikuti setiap sesi materi dengan penuh semangat. Namun setiap peserta ternyata memiliki materi kesukaan masing-masing. Steven Chiko, peserta putra dari kelompok A menuliskan bahwa ia menyukai materi tata krama dan budi pekerti karena bisa belajar bagaimana berlaku sopan dan baik. Sementara Valeria Gracia, peserta putri dari kelompok C menyukai materi lagu-lagu karena senang menyanyi. Sementara itu, sebagian besar peserta menyukai materi dinamika kelompok dengan alasan dapat melatih kesabaran dalam menghadapi rintangan dan terutama melatih kerjasama dan kekompakan dalam tim. Ya, kerjasama dan kebersamaan yang sempat hilang saat proses Belajar dari Rumah (BDR) selama masa pandemi akhirnya bisa kembali ditemukan dan dirasakan oleh anak-anak, generasi penerus bangsa.