Lihat ke Halaman Asli

ADRIANA

Mengucap syukur dalam segala, Bersukacita setiap waktu.

Ucapan adalah Doa

Diperbarui: 14 Februari 2021   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mungkin banyak dari kita yang tidak percaya dengan adanya karma atau kata bertuah. Tapi diakui atau tidak, justru kata bertuah itu terjadi dalam kehidupan kita cepat atau lambat tanpa kita sadari. Hal ini pernah juga saya alami. Ketika saya masih anak-anak, dan tinggal bersama ayah ibu, suatu ketika saya dan adik-adik saya berandai-andai tentang  kehidupan di masa mendatang yang kami inginkan. 

Saya sebagai anak tertua saya mengatakan bahwa saya ingin tinggal jauh dari orang tua tapi sewaktu-waktu saya bisa pulang ke rumah untuk menjenguk mereka dengan mudah. Sedangkan adik saya, mengatakan bahwa dia akan bekerja  dan tidak akan dpernah meninggalkan kota kelahirannya, karena di kota itu juga orang tua kami tinggal.  Dan merawat orang tua kami hingga mereka dipanggil Tuhan.

Sedangkan adik bungsu saya mengatakan bahwa dia akan pergi meninggalkan rumah hanya untuk mengikuti kemana suamiya akan bawa. Percakapan kami ini hanya sekedar percakapan tentang mimpi kami ketika kami kelak dewasa. Waktu pun berlalu begitu cepat, dan kami pun melupakan apa yang pernah kami ucapkan waktu itu. 

Tapi siapa sangka, jika apa yang kami ucapkan itu memang terjadi juga tanpa kami sadari.  Saya sebagai anak pertama, sejak  melanjutkan kuliah di luar kota, sejak saat itu pula saya tidak pernah kembali ke kota kelahiranku, cukup lama saya meninggalkan kota ini. 

Saya hadir di rumah di saat-saat tertentu, ketika hari libur keagamaan, ulang tahun orang tua atau anniversary mereka. atau ketika hari-hari di mana bapak/ibu menginginkan saya untuk pulang ke rumah mendampingi mereka, dan juga ketika hari pernikahan kedua adikku. Sedangkan adik bungsuku akhirnya meninggalkan kota kelahirannya mengikuti suaminya. sedangkan adik yang lain mendapatkan pekerjaan dan menetap di kota yang sama dengan orang tuaku tinggal. Sehingga dia masih dapat merawat bapak/ibu di masa tuanya. 

Kami tidak menyangka bahwa apa yang kami ucapkan waktu itu akhirnya kami jalani dalam kehidupan kami. Maka tidak salah juga jika ada ungkapan bahwa apa yang kita ucapkan itu merupakan doa yang kita minta dalam kehidupan kita.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline