"Ko bisa mulai dengan 100 ml setiap kali minum".
Tentu Saya heran mengapa 100 ml. Apa yang menjadi dasar dia untuk mengusulkan takaran Kopi dalam gelas. Namun Dia berkata bahwa itu resep khsusus darinya. Dia akan beritahu dikemudian hari mengapa 100 ml. Dari pada panjang bahas yang itu-itu saja, mending saya mengiyakan saja.
Sekarang giliranku bercerita mengenai apa yang sedang saya lakukan di kota tersebut. kota yang dikenal dengan kota dingin, lembah diatas pegunungan tengah Papua.
"Salah satu yang sa suka di kota ini adalah suasananya. Banyak tempat-tempat yang memiliki ciri khas lokal setempat".
"Mungkin ko pernah dengar kalau ke Papua lalu belum pernah ke wamena itu belum dianggap ke papua" kata dia.
Tak dapat dipungkiri bahwa Wamena merupakan salah satu tempat yang paling indah di Papua. dengan keindahan alamnya serta masyarakat setempat begitu ramah kepada setiap siapapun yang datang.
salah satu keramahan masyarakat setempat adalah selalu menyapa Selamat pagi, siang, sore dan malam kepada siapapun yang dijumpai di jalan maupun di tempat-tempat umum. itulah yang membuat saya jatuh cinta dengan kota kecil tersebut. waktu yang ditempuh dari Jayapura sekitar kurang lebih 45 menit dengan menggunakan pesawat terbang.
Nampaknya Gadis di belakang sana mulai curiga, menatap tajam ke arah kami. Matanya nampak berkaca-kaca. Saya melambaikan tangan (sambil senyum) dan dia menghampiri kami.
"Mas, Boleh tanya sesuatu gak?" Tanya gadis itu padaku.
"Mbak, jangan panggil Mas dong. tidak cocok ditempat ini" Ucapku.