Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Kampus Mengajar Harapan Perubahan

Diperbarui: 22 Oktober 2021   23:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil Survei Kemampuan Matematika, Membaca Dan Sains Oleh PISA, 2018

Pendidikan Indonesia masih tertinggal jauh tertinggal dibandingkan negara-negara di dunia. Berdasarkan survei dari Programme for International Student Assessment (PISA) di tahun 2018, Indonesia menempati urutan ke 74 dari 79 negara dalam kemampuan membaca, matematika dan sains. Indonesia harus melakukan perubahan yang besar dalam sistem pendidikannya.

Melihat kebijakan yang telah dibuat, pemerintah melalui Kemendikbudristek telah meluncurkan program kampus mengajar yang merupakan salah satu program turunan dari penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Inti dari program ini adalah mengajak mahasiswa untuk menjadi asisten di SD maupun SMP yang masih perlu dikembangkan. 

Diharapkan mahasiswa dapat membantu sekolah dalam adminitrasi, pembelajaran dan adaptasi teknologi. Penulis melihat program ini dapat menjadi komponen solusi untuk melakukan perubahan di sistem Pendidikan Indonesia menuju arah yang lebuh baik. Kampus mengajar saat ini telah memasuki generasi kampus mengajar angkatan ke-2 yang diikuti oleh 22.000 mahasiswa.

Dalam program kampus mengajar, mahasiswa dikelompokan dan ditempatkan di sekolah-sekolah yang perlu dikembangkan di seluruh Indonesia. Salah satu kelompok mahasiswa kampus mengajar adalah seperti kelompok mahasiswa kampus mengajar yang ada di SDIT Ar’Rafi Babussalam. 

Mahasiswa yang ditugaskan menjadi asisten mengajar berjumlah 6 orang yang tidak berasal dari program studi yang sama bahkan ada yang berasal dari universitas yang berbeda. Hal ini memungkinkan mahasiswa dapat menciptakan kolaborasi yang hebat karena kelompok terdiri dari mahasiswa dari disiplin ilmu yang berbeda.

Kegiatan mahasiswa kampus mengajar yang telah dilakukan di SDIT Ar’Rafi Babussalam diantaranya adalah menjadi asisten mengajar untuk mendampingi guru atau mengantikan guru yang tidak ada dalam pembelajaran, membantu administrasi sekolah, private learning untuk siswa/i yang belum lancar membaca atau menulis, melakukan pengaktifan fungsi perpustakaan dan melakukan transfer cara mengajar, penggunaan teknologi dan lain sebagainya.  

Kedepannya hingga Desember, akan ada beberapa program yang akan dilakukan oleh mahasiswa kampus mengajar SDIT Ar’Rafi Babussalam. Kedepannya Mahasiswa akan terus melakukan kolaborasi dengan pihak sekolah dalam melaksanakan program kampus mengajar ataupun program-program yang berasal dari sekolah.

Contoh Kegiatan Yang Dilakukan Mahasiwa Kampus Mengajar (Dokpri)

Kegiatan kampus mengajar angkatan 2 disekolah berlangsung dari 02 Agustus 2021-17 Desember 2021.Wakil Kepala Sekolah SDIT Ar’Rafi Babussalam tahun 2021 Moch Yudiman Febriana, S.Pd menyatakan harapannya yaitu agar mahasiswa bisa memahami sikap anak dalam hal belajar dan bisa membimbing anak yang belum bisa membaca dan menghitung agar dapat memiliki keterampilan membaca dan berhitung dengan baik. Semoga mahasiswa kampus mengajar SDIT Ar’Rafi Babussalam dapat melakukan perubahan kearah yang lebih baik di sekolah penempatannya. Hidup Pendidikan Indonesia!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline