Ada yang berujar komedi atau lawakan adalah sebuah sarana pelarian kita sejenak dari kenyataan.
Ada juga yang menyatakan komedi adalah oase di tengah rutinitas dan kepenatan kita dalam berkegiatan sehari-hari.
Ada juga yang berpendapat komedi adalah terapi diri bahkan sebuah refleksi akan realitas kehidupan kita sehari-hari.
Apapun itu yang pasti komedi atau lawakan telah menjadi sebuah fenomena yang menjadi bagian hidup kita sehari-hari dan dia ada seakan menjadi pelipur lara, pengobat stres yang manjur, sekaligus bisa menjadi tontonan dengan penuh pesan moral yang dalam.
Secara literal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia komedi adalah sandiwara ringan yang penuh dengan kelucuan meskipun kadang-kadang kelucuan itu bersifat menyindir dan berakhir dengan bahagia; drama ria.
Dalam sejarahnya komedi berasal dari bahasa Yunani yaitu , kmida yang juga merupakan salah satu aliran dari drama pertunjukan atau teater dari Yunani Kuno yang bertujuan untuk menghibur penonton dengan konten-konten ringan yang diangkat dari fenomena keseharian kita.
Seiring waktu komedi menjadi sebuah mata pencaharian dan dijadikan profesi bagi banyak orang dan kita sering sebut sebagai pelawak atau komedian
Mungkin banyak yang mengenal pelawak kawakan internasional seperti Charlie Chaplin dan Mr. Bean yang sedikit bahkan tanpa percakapan tetapi sukses membuat kita tersenyum dan tertawa, ada juga Jim Carrey dan Robin Williams yang wara wiri di berbagai judul film dan acara di layar kaca.
Di Indonesia kita akan menemukan berbagai komika yang akhir-akhir ini semakin terkenal dan mendapatkan tempat tersendiri di tengah masyaakat seperti Kiky Saputri, Raditya Dika, Bintang Emon, Pandji dan lain sebagainya. Di aliran yang berbeda ada Sule, Haji Bolot, Komeng, Alm. Olga dan masih banyak lainnya.
Tanpa kita sadar sebenarnya aneka ragam komedi sering kita temukan dalam keseharian kita, namun kita cenderung tidak peduli dengan hal itu semua yang paling penting kita menikmatinya.