Lihat ke Halaman Asli

Adrian Chandra Faradhipta

TERVERIFIKASI

Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Kenali dan Kelola 5 Pengeluaran Tak Terduga Ini pada Saat Ramadan

Diperbarui: 18 April 2021   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber: radarmadura.jawapos.com

Secara logika mungkin kita berpikir ketika Ramadan pengeluaran kita kita semestinya berkurang toh makan kita harusnya beralih dari tiga waktu menjadi dua waktu yaitu buka dan sahur.

Di siang hari selama Ramadan harusnya kita tidak memiliki aktivitas untuk makan dan minum bahkan tidak dapat memesan makanan, minuman bahkan camilan melalui aplikasi online. Tetapi faktanya tidak demikian, justru bulan Ramadan dan memasuki Idulfitri pola konsumsi hampir seluruh rumah tangga di Indonesia menjadi lebih konsumtif dan meningkat signifikan

Di satu sisi baik untuk mengerek roda perekonomian kita yang semat terpuruk karena pandemi Covid-19, namun di sisi lain ini menunjukkan kekhawatiran bahwa banyak pengeluaran kita yang tak terduga muncul di setiap Ramadan.

Hal tadi patut kita wasapadai dan atur sedemikian rupa sehingga tidak membuat anggaran rumah tangga kita jebol bahkan THR kita pun tak bersisa dan sampai berhutang.

Apa saja kelima pos pengeluaran tak terduga selama bulan Ramadan tersebut? Berikut rangkumannya

Pertama, Belanja Kebutuhan Rumah Tangga

Ilustrasi. Sumber: tribunsolo.com

Banyak yang menyadari tidak kalau pusat perbelanjaan dan kebutuhan sehari-hari akan semakin ramai ketika Ramadan tiba. Masyarakat berduyun-duyun berbelanja kebutuhan Ramadan seakan Ramadan adalah bulan untuk lebih banyak mengonsumsi berbagai aneka ragam makanan, minuman termasuk camilan.

Tanpa di sadari selama Ramadan ini kebutuhan rumah tangga kita semakin meningkat karena biasanya kita akan banyak menyajikan berbagai hidangan istimewa lengkap dengan camilannya ketika berbuka puasa bahkan selepas berbuka ketika momen berkumpul bersama keluarga sampai dengan sahur keesokan harinya.

Banyak dari kita yang berpikir untuk kuat berpuasa maka perlu menyiapkan gizi terbaik dengan makanan penunjang lainnya. Tak ayal hal ini membuat kita membeli kebutuhan rumah tangga semisal sembako dan lain sebagainya lebih banyak dari bulan-bulan biasa, padahal esensi berpuasa harusnya lebih banyak berbagi dan membangkitkan empati dengan merasakan lapar dan dahaga serta menahan hawa nafsu duniawi lainnya.

Pos rumah tangga ini juga termasuk takjil ataupun hidangan lainnya yang kita peruntukkan dan nikmati sewaktu buka dan sahur, terkadang kita hanya lapar mata ketika berbelanja di pasar beduk atau bazar Ramadan padahal kebutuhan kita tidak sebanyak itu.

Tak ketinggalan kebutuhan rumah tangga ini juga mencakup kebutuhan kue-kue dan hidangan ketika lebaran yang biasanya sangat banyak dan berlimpah ruah tanpa mempertimbangkan kebutuhan kita yang sebenarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline