Lihat ke Halaman Asli

Adrian Chandra Faradhipta

TERVERIFIKASI

Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Puisi: Sepedaku dan Harapan

Diperbarui: 19 Maret 2021   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber: dokumentasi pribadi

Ku kayuh pedalnya
Menyusuri undakan dan turunan jalanan
Sembari menyambut mentari yang telah terbit sepenggalah
Mulai terik melingkupi bumi yang terus berputar tanpa lelah

Kontras spektrum biru dan hijau entah mengapa memadu padan
Membentuk ufuk yang tampak dari kejauhan
Seakan tak berujung, seakan tak terhubung
Berbeda namun indah nian

Kembali ku kayuh pedalnya dengan kencang
Seakan berlari mengejar mimpi-mimpi yang telah lama kutuliskan
Dipenuhi asa dan harapan akan masa depan
Dirangkaikan dengan rapal-rapal penghambaan pada Tuhan

Teruslah mengayuh, teruslah berputar
Hingga ujung kehidupan
Karena cita-citamu bukanlah hanya sekadar bualan
Karena doa-doamu layak untuk diperjuangkan

Parongpong, 18 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline