"Wah hidupnya kayaknya sempurna ya, punya pasangan baik, kondisi finansial yang mencukupi bahkan berlebih, anak-anak yang sehat, dan keluarga yang suportif!," komentar seorang milenial melihat postingan rekannya di facebook yang baru merayakan ulang tahun anaknya yang kedua.
"Luar biasa dia jalan-jalan mulu ya, uangnya kayaknya gak abis-abis, mana tempat-tempatnya hype dan kekinian banget," komentar seorang rekan kerja melihat postingan seorang selebgram di Instagram sambil memasang muka sedih dan putus asa meratapi kondisinya.
Nah tahukah kita komentar-komentar tadi bisa jadi menunjukkan gejala-gejala FOMO (Fear of Missing Out) yang sedang populer di tengah masyarakat kita.
FOMO melansir klikdokter.com adalah sebuah perasaan atau persepsi bahwa orang lain lebih bersenang-senang menjalani kehidupan yang lebih baik, atau memiliki pengalaman yang lebih baik dibanding kita.
Rasa iri yang berulang bahkan berlebihan tersebut bahkan dapat mempengaruhi kepercayaan diri, dan perasaan ini sering diperburuk oleh aktivitas kita karena melihat unggahan orang lain di media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, Snapchat, dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu FOMO melibatkan juga sebuah perasaan seperti tertinggal ataupun kehilangan akan sesuatu yang besar dan penting dalam kehidupan kita.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah FOMO bisa dialami oleh siapa saja dari berbagai rentang usia dan pada tingkat ekstrem bahkan dapat menyebabkan depresi karena ketidakpuasan terhadap hidup yang kita jalani.
Di masa pandemi ini FOMO disinyalir semakin banyak terjadi di tengah masyarakat kita karena aktivitas dalam dunia nyata dan interaksi langsung kita dengan keluarga, rekan-rekan serta kolega kita.
Untuk menghindari dan memperkecil risiko akan FOMO beberapa tips ini mungkin dapat kita praktikan dalam keseharian kita:
Pertama, Kurangi Aktivitas Kita di Media Sosial Alihkan ke Aktivitas yang Lebih Bermanfaat