Seorang ekonom senior yang pernah menjadi Menteri Koordinator Ekonomi sekaligus kader senior dari PDI Perjuangan, Kwik Kian Gie, mengungkapkan ketakutannya di Twitter (06/02/2021) setelah diserang para pendengung (buzzer) pro pemerintah terkait opini dan kritiknya untuk pemerintah sekarang.
Bahkan dia berujar kondisi sekarang lebih menakutkan dibandingkan ketika Soeharto menjabat, dimana waktu itu ketika menulis di Kompas dia diberikan ruang yang luas untuk mengkritik tajam rezim berkuasa, meski sudah menjadi rahasia umum Orde Baru terkenal sebagai rezim yang otoriter dan cukup anti-kritik. Cuitan ini sukses mengundang beragam reaksi dari para netizen termasuk dari Fadli Zon dan Susi Pudjiastuti.
Diamini Fadli Zon Sampai Susi Pudjiastuti dan Balada Pendengung Pro Pemerintah Jokowi
Kwik mengungkapkan ketakutannya tadi setelah diserang habis-habisan oleh para pendengung pro pemerintah Jokowi atas kritiknya terhadap beban hutang negara. Dia juga heran bagaimana di zaman serba terbuka sekarang ada saja pihak yang diduga membayari para pendengung ini untuk menghantam para pengkritik pemerintah secara membabi buta bahkan sampai membuat ancaman.
Setali tiga uang ternyata pernyataan Kwik direspon oleh Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon.
"Memang demokrasi kita sedang turun drastis.", cuit Fadli Zon.
Tidak jauh berbeda dengan Fadli Zon ternyata cuitan Kwik diamini juga oleh Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti dengan mengatakan "I'm with Pak Kwik."
Susi Pudjiastuti seperti sudah diketahui pernah menjadi korban serangan besar-besaran oleh para pendengung pro pemerintah terkait cuitan Susi yang menyarankan masyarakat untuk unfollow Abu Janda yang kerap menuai kontroversi atas tindakannya menyerang pihak yang mengkritisi Jokowi serta perangkat pemerintahannya, terakhir adalah komentarnya yang seolah-olah mengatakan bahwa Islam adalah agama yang arogan, tak pelak dia pun dilaporkan sampai dimintai keterangan oleh kepolisian, meski banyak pihak mengatakan Abu Janda kemungkinan tidak akan menjadi tersangka sama seperti kasus-kasus sebelumnya, seolah kebal hukum karena dia berada pada barisan pendukung fanatik pemerintah sekarang.
Polemik dan serbuan para pendengung ini tentunya menjadi PR tersendiri bagi pemerintah sekarang, terlepas apakah unsur pemerintah terlibat dalam mengakomodir para pendengung atau tidak, namun oknum kelompok-kelompok ini harus benar-benar ditertibkan secara adil.