Lihat ke Halaman Asli

Adrian Chandra Faradhipta

TERVERIFIKASI

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Pengalaman Menjadi Mentor Anak Magang di Kantor

Diperbarui: 9 Februari 2021   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenang-kenangan dari mentee saya. Sumber: dokumentasi pribadi

Pada 2018 saya tetiba saja mendapatkan kabar bahwa departemen tempat saya bekerja mendapatkan 3 anak magang sekaligus dari dua kampus ternama Bandung, satu orang dari Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) dan dua orang lainnya dari Telkom University, semuanya memiliki latar belakang Teknik Industri.

Ketika mendengar kabar tadi tentu saya sangat antusias apalagi bertemu anak-anak muda dengan pemikiran yang segar pastinya dan berharap bisa memberikan pemikiran baru di departemen tempat kami bekerja.

Setelah mendengar kabar tersebut ternyata saya dipanggil atasan dan diminta untuk menjadi mentor bagi ketiga anak magang tersebut.

Saya cukup kaget juga dibuatnya karena menjadi mentor bagi tiga orang anak magang saya pikir bukan perkara mudah apalagi ilmu dan pengalaman saya di dunia rantai suplai tentu tidak sematang senior-senior saya. 

Di lain sisi, saya juga senang karena saya berpikir dengan anak-anak baru tersebut tentu saya berkesempatan bertukar pikiran dan mendapatkan pemikiran yang segar dari darah muda, khususunya di bidang rantai suplai. Setelah pertimbangan yang matang akhirnya saya putuskan menerima amanah baru tersebut.

Ketiga mentee saya, saya dan rekan-rekan kerja di Departemen SCM. Sumber: dokumentasi pribadi

Proses Saling Belajar

Di awal pertemuan dengan tiga mentee saya kami pun saling mengenalkan diri meski sebelumnya saya sudah membaca CV masing-masing dari mereka. Ada Angga dari S1 Teknik Industri ITB, Fahdil dan Fio sama-sama dari S1 Teknik Industri Telkom University. Kesan pertama yang saya dapatkan mereka bertiga adalah anak yang sopan dan mau belajar.

Di awal pertemuan saya mendiskusikan kurikulum serta target yang akna kita capai bersama serta metode pembelajarannya. Saya menyampaikan juga bahwa di sini  bukan hanya mereka bertiga yang belajar, namun saya sendiri yang masih awam dengan dunia mentoring dalam dunia kerja, meski sebelumnya saya beberapa kali sempat menjadi mentor untuk junior-junior saya di kampus. 

Kami juga berdiskusi bahwa metode pembelajaran di kantor akan lebih banyak kepada dalam tataran praktik dibandingkan tataran teori karena tentunya kampus juga memformulasikan pemagangan untuk para mahasiswanya agar dapat memperoleh keterampilan dan pengalaman praktis dalam dunia kerja.

Pada awal pemagangan, saya bersama senior-senior di departemen SCM memberikan tugas-tugas yang ringan-ringan saja kepada mereka seperti membantu menyiapkan dan menyortir dokumen pengadaan dari para penyedia barang dan jasa, lalu mengikuti dan mengamati seluruh proses lelang pengadaan barang dan jasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline